SIMALUNGUN - Selama 7 bulan, sejak bulan Januari hingga bulan Juli di tahun 2025 ini, Satuan Narkoba Polres Simalungun mencatat hasil sebanyak 110 kasus yang diungkap. Hal ini disampaikan, Kepala Satuan Narkoba Polres Simalungun, AKP Henry Salamat Sirait, S.IP., S.H., M.H., dalam siaran persnya, Minggu (03/08/2025), sekira pukul 14.00 WIB.
Dikutip dari pesan WAG Humas Polres Simalungun, AKP Henry menjelaskan, kurun waktu tersebut diungkap 110 kasus tindak pidana dan secara profesional, sebanyak 77 telah diselesaikan. Kemudian, AKP Henry menjelaskan, rincian barang bukti disita dan dimusnahkan, terdiri dari narkotika jenis sabu yakni, lebih dari satu kilogram atau tepatnya, seberat 1.109, 85 gram dan sebanyak 29 butir pil Ekstasi.
Selain itu, barang bukti berupa narkotika jenis ganja seberat 423, 24 gram dan biji tanaman ganja seberat 20, 68 gram. Sedangkan, jumlah tersangka 139 orang dan capaian ini menjadikan Polres Simalungun sebagai rujukan. Menurutnya, capaian kinerja terhitung selama 7 bulan, sejak bulan Januari hingga bulan Juli tahun 2025, Sat Narkoba Polres Simalungun menjadi rujukan terkait pemberantasan narkoba di Sumatera Utara.
Ia menekankan, komitmen menjadi garda terdepan dalam pemberantasan jaringan peredaran narkotika serta obat-obatan terlarang (narkoba ; red) di wilayah hukum Polres Simalungun. Kemudian, AKP Henry S Sirait menerangkan, momentum capaian terbesar itu, terjadi pada bulan Juni 2025 dengan mencatat jumlah tertinggi yakni 30 kasus tindak pidana (JTP ;red) dengan jumlah pelaku yang diamankan sebanyak 30 orang tersangka.
Sementara, lanjut AKP Henry menyampaikan, pada bulan Mei 2025 lalu, pihaknya mengamankan, barang bukti berupa sabu-sabu mencapai 587, 25 gram dan ini merupakan puncak operasi bersinar.
Ia menegaskan, pemusnahan sabu-sabu seberat 1.109, 85 gram merupakan pencapaian terdepan dan menunjukkan pencapaian terbaik dalam operasi melumpuhkan jaringan kristal maut di Simalungun.
"Setiap gram yang dimusnahkan adalah nyawa yang terselamatkan dari jeratan narkoba, " tegas AKP Henry Salamat Sirait.
Lebih lanjut, disebutkan tren bulanan menunjukkan konsistensi operasi terbaik, dimulai sejak bulan Januari 2025 sebanyak 11 kasus dengam 17 orang tersangka. Kemudian, pada bulan Februari secara signifikan meningkat .
Pengungkapan kasus pada bulan Februari 2025 tercatat sebanyak19 kasus dan 31 tersangka. Sedangkan, pada bulan Maret 2025, pihaknya mencatat 15 kasus dan 20 tersangka. Berlanjut dengan strategis konsolidasi pada bulan April 2025.
Selanjutnya, dijelaskan ada 9 kasus terungkap dengan 10 tersangka dan ini berlanjut, sebelum meluncurkan operasi masif pada bulan Mei 2025 dengan mencatatkan 26 kasus dan jumlah tersangka sebanyak 28 orang.
"Setiap bulan memiliki strategi operasi yang berbeda. Februari menjadi momentum breakthrough dengan peningkatan drastis, " jelas AKP Henry.
Sementara, pada bulan April 2025, pihaknya menggunakan momen untuk melakukan evaluasi serta penyempurnaan taktik. Kemudian pihaknya kembali meluncurkan serangan koordinatif pada bulan Mei dan bulan Juni, 2025.
"Dominasi sabu-sabu dalam kasus yang ditangani mencerminkan tantangan utama pemberantasan narkoba di Simalungun, " terang AKP Henry S Sirait.
Ia juga menyampaikan, penyelesaian 77 kasus menunjukkan profesionalisme tim dalam menindaklanjuti setiap kasus hingga tuntas. Sedangkan, 33 kasus dalam tahap pendalaman pihaknya.
"Melakukan pendalaman untuk memastikan seluruh elemen jaringan dapat terjangkau hukum, " imbuh AKP Henry Salamat Sirait.
Ia menambahkan, keberhasilan operasi terdepan ini didukung oleh pendekatan multi-level yang menggabungkan intelligence premium, operasi lapangan terkoordinir, dan sinergi lintas instansi.
Strategi holistik ini memungkinkan Sat Narkoba untuk menyasar seluruh lini dari pengguna hingga bandar besar. Operasi terdepan tidak hanya menyasar pengguna.
"Fokus utama pada pembongkaran jaringan dari tingkat distributor hingga bandar besar. Setiap tersangka menjadi kunci pembuka jaringan yang lebih luas, " ujar AKP Henry Salamat Sirait menjelaskan strategi komprehensif.
Selebihnya, Dukungan masyarakat menjadi kekuatan terdepan dalam kesuksesan operasi ini. Partisipasi aktif warga dalam memberikan informasi terbukti sangat efektif dalam mengidentifikasi dan membongkar titik-titik peredaran narkoba di berbagai lokasi.
"Masyarakat adalah mata dan telinga terdepan kami. Setiap informasi yang diberikan warga kami tindaklanjuti dengan serius dan profesional, hasilnya sangat memuaskan dalam pembongkaran kasus-kasus strategis, " jelas Kasat Narkoba mengapresiasi peran masyarakat.
Komitmen terdepan ke depan semakin menguat dengan tekad untuk terus memimpin dalam pemberantasan narkoba di tingkat regional. Sat Narkoba Polres Simalungun menargetkan operasi yang lebih masif dan terukur untuk menjadikan Simalungun sebagai wilayah bebas narkoba.
"Kami akan terus memburu bandar narkoba di wilayah Simalungun sampai ke akar-akarnya. Posisi terdepan yang telah kami raih akan terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk menciptakan Simalungun yang bersih dari narkoba, " pungkas Kasat Narkoba dengan komitmen yang kuat. (rel)