MAYBRAT - Di tengah hamparan alam Kampung Kamat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, hadirnya prajurit TNI dari Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY pada Sabtu (27/12/2025) bukan sekadar patroli rutin. Mereka membawa harapan dalam bentuk paket sembako, sebuah gestur nyata kehadiran negara yang menyentuh langsung denyut kehidupan masyarakat di garis depan negeri.
Kegiatan yang digagas oleh TNI AL melalui Korps Marinir ini melampaui sekadar tugas pengamanan. Ini adalah jembatan kemanusiaan, upaya mempererat tali persaudaraan dengan warga perbatasan yang seringkali berjuang keras memenuhi kebutuhan paling mendasar.

Setiap paket sembako diserahkan langsung oleh para prajurit dari pintu ke pintu, menciptakan momen hangat penuh keakraban. Dalam kesederhanaan itu, terjalin rasa kekeluargaan yang kian menguat, membuktikan bahwa di balik seragam loreng, ada hati yang peduli pada sesama.
“Kami hadir untuk memastikan keamanan wilayah, namun di saat yang sama kami ingin masyarakat merasakan manfaat langsung dari kehadiran TNI. Bantuan sembako ini adalah bentuk kepedulian kami agar warga Kampung Kamat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merasakan kebersamaan dengan prajurit Marinir, ” ujar Letkol Marinir Aris Moko, Komandan Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY.
Bagi warga Kampung Kamat, senyum para prajurit yang menyapa dan uluran tangan yang memberikan bantuan adalah bukti tak terbantahkan. “Terima kasih banyak kepada Satgas Marinir. Mereka selalu ada untuk kami, selalu peduli dengan keadaan kami di perbatasan, ” ungkap salah seorang warga dengan mata berbinar.
Lebih dari sekadar pembagian sembako, kegiatan ini adalah bagian integral dari pembinaan teritorial yang dijalankan oleh Satgas Yonif 10 Marinir/SBY. Tujuannya jelas: memperkuat kemanunggalan antara TNI dan rakyat, serta menanamkan fondasi stabilitas dan ketahanan sosial yang kokoh di benteng pertahanan Papua Barat Daya.

















































