PAPUA - Suasana penuh kekhidmatan terasa di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, saat prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku melaksanakan ibadah bersama warga dalam rangkaian program "Minggu Kasih". Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata kedekatan TNI dengan masyarakat di wilayah perbatasan yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Minggu (14/09/2025).
Program Minggu Kasih telah menjadi agenda rutin Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku sejak awal penugasan. Melalui ibadah bersama, para prajurit dan masyarakat setempat dipersatukan dalam doa, nyanyian rohani, serta kebersamaan yang hangat. Momen ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga ruang untuk mempererat persaudaraan antara TNI dan warga.
Membangun Kedekatan di Tanah Perbatasan
Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen TNI untuk selalu hadir di tengah masyarakat.
“Program Minggu Kasih adalah wujud kepedulian kami terhadap masyarakat di wilayah penugasan. Kami ingin menjadi bagian dari solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi, sekaligus bersama-sama membangun perbatasan yang aman, damai, dan sejahtera, ” ujarnya. Senin (15/09/2025).
Menurutnya, melalui ibadah bersama, TNI tidak hanya berperan sebagai penjaga kedaulatan negara, tetapi juga sebagai sahabat dan keluarga bagi masyarakat Papua.
Disambut Hangat Warga Mumugu
Masyarakat Kampung Mumugu menyambut dengan penuh suka cita kegiatan ibadah bersama tersebut. Tokoh agama setempat bahkan menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian prajurit Masariku yang selalu hadir dalam berbagai aktivitas sosial maupun keagamaan.
“Kami merasa senang dan bersyukur karena TNI selalu ada bersama kami. Kehadiran mereka tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga memberi dukungan moral dan semangat bagi warga. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, ” ungkap salah seorang tokoh gereja dengan mata berbinar.
Lebih dari Sekadar Ibadah
Program Minggu Kasih juga memberi kesempatan bagi prajurit untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Seusai ibadah, prajurit dan warga berbaur, berbincang santai, hingga berbagi pengalaman hidup. Interaksi ini semakin memperkokoh hubungan emosional, sekaligus memperlihatkan wajah TNI yang humanis, ramah, dan peduli pada sesama.
Bagi masyarakat Mumugu, kegiatan ini menjadi penegasan bahwa TNI bukanlah sosok yang berjarak, melainkan bagian dari komunitas yang sama-sama mencintai tanah Papua.
TNI dan Rakyat, Satu Kesatuan
Kehangatan ibadah bersama di Mumugu membuktikan bahwa kehadiran TNI di perbatasan tidak hanya sebatas menjalankan tugas pertahanan, tetapi juga membangun jembatan hati dengan masyarakat. Di balik seragam loreng, para prajurit menunjukkan wajah kemanusiaan: penuh kasih, tulus mengabdi, dan siap mendengarkan.
Program Minggu Kasih menjadi simbol nyata bahwa TNI dan rakyat adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Persaudaraan yang lahir dari doa dan kebersamaan itu kini terus tumbuh, menjadi fondasi kuat bagi terciptanya Papua yang damai dan sejahtera.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono