PANDEGLANG - Kisah pilu dialami Nenek Amsah. Di masa senjanya, dia harus menghabiskan waktunya dalam kesunyian.
Wanita berusia 63 tahun ini tinggal seorang diri di rumahnya yang tidak layak huni di Kampung Kadu Seeng RT 006/03 Desa Talagasari, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang Banten.
Dia menjalani hari-hari seorang diri tanpa suami maupun anak di sisinya. Sang suami sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Sementara sanak saudara mayoritas berada di perantauan sehingga membuat suasana rumahnya kerap sepi.
Ditengah kondisi fisiknya kian renta termakan usia, Nenek Amsah masih tetap menjalankan aktifitas dengan kerja serabutan demi menyambung hidup. Terkadang, para tetangganya yang merasa iba juga datang memberi makanan.
Yang lebih memprihatinkan, kondisi rumah tempat bernaung Nenek Amsah pun jauh dari kata layak. Hanya berupa bangunan dengan dinding seadanya dan perabotan yang sangat minim.
Lantainya masih tanah dan nyaris seluruh genteng rumahnya bolong sehingga jika hujan turun, rumahnya selalu terendam air. Belum lagi tiang dan atap-atapnya sudah lapuk dimakan usia.
Seperti pada musim hujan akhir tahun 2025 ini menjadi hal yang paling menyiksa buat Nenek Amsah, apalagi jika hujan turun malam hari. Rumahnya bocor dan air hujan masuk rumah.
Terkadang, tubuhnya yang sudah renta itu menggigil menahan hawa dingin. Hujan membuatnya tak bisa nyenyak tidur. Selain karena dingin, juga karena khawatir rumahnya roboh sewaktu-waktu.
"Apalagi kayu-kayunya, tiangnya, atapnya sudah lapuk. Kalau hujan angin nggak bisa tidur, khawatir roboh, " ujar Nenek Amsah, Minggu 28 Desember 2025.
Namun dalam kesendiriannya itu, dia harus bisa mandiri dalam segala hal. Meski tubuhnya tak lagi tegak, semangat nenek Amsah tak pernah surut. Tanpa banyak mengeluh, dia membersihkan sisa air yang masuk ke rumahnya saat hujan reda.
Dalam kondisinya yang memprihatinkan, dia mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak terkait. "Saya belum pernah dapat bantuan apapun dari mana-mana, " ujar Nenek Amsah.
Ia berharap nasib baik segera berpihak pada dirinya, terutama bisa mendapat bantuan bedah rumah agar satu-satunya harta yang dimiliki itu bisa layak huni.
"Semoga rumah saya bisa dibedah dan diperbaiki seperti rumah-rumah yang lain, " ungkapnya.
(Spyn)

















































