Bea Cukai Punya Pengawas Impor Canggih Trade AI, Purbaya: 2 Minggu Digebukin Keluar Hasilnya

8 hours ago 3

loading...

Menkeu Purbaya mengatakan, sistem baru berbasis kecerdasan artifisial ini digadang-gadang menjadi alat pengawasan impor paling canggih yang pernah dimiliki Indonesia. Foto/Dok

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyaksikan langsung peluncuran teknologi Trade AI oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (12/12/2025). Menkeu Purbaya mengatakan, sistem baru berbasis artificial intelligence (AI) ini digadang-gadang menjadi alat pengawasan impor paling canggih yang pernah dimiliki Indonesia.

Trade AI dirancang untuk memperkuat pengawasan terhadap praktik manipulasi nilai impor yang kerap menjadi celah pelanggaran. "Trade AI bisa mendeteksi under-invoicing, over-invoicing, hingga potensi pencucian uang," ujarnya.

Sistem ini bekerja dengan menganalisis nilai pabean, klasifikasi barang, hingga verifikasi dokumen. Seluruh proses terintegrasi dengan CEISA 4.0, sehingga menghasilkan deteksi risiko yang lebih tajam, akurat, dan cepat.

Baca Juga: Bea Cukai Resmikan Pemindai Peti Kemas dan Kenalkan Aplikasi Kepabeanan Berbasis AI

Ia mengungkapkan, bahwa Trade AI baru dikembangkan dalam lima minggu terakhir, namun telah menunjukkan performa yang meyakinkan. Menurutnya, proses pemeriksaan manual sebelumnya sangat memakan waktu karena belum menggunakan teknologi.

"Saat saya ke Cikarang, petugas Bea Cukai memeriksa dokumen satu per satu. Sehari hanya bisa 10-14 PIB (Pemberitahuan Impor Barang). Lambat sekali," ujarnya.

Dengan Trade AI, proses tersebut dipercepat secara drastis. Sistem dapat menghitung nilai pabean secara otomatis, termasuk memverifikasi kesesuaian harga barang.

Read Entire Article
Masyarakat | | | |