Tawa dan Merah Putih di Pengungsian Eronggobak: Satgas Yonif 700/WYC Gelar Lomba HUT RI ke-80 Bersama Warga

1 month ago 11

PUNCAK - Suasana berbeda terasa di Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Minggu (17/8/2025). Meski berada di lokasi pengungsian, masyarakat setempat larut dalam keceriaan ketika Satgas Yonif 700/WYC Pos Eromaga menggelar lomba-lomba khas 17 Agustus. Sorak tawa, tepuk tangan, dan semangat kemerdekaan mewarnai hari itu, membuktikan bahwa kebahagiaan bisa tumbuh bahkan dalam keterbatasan.

Kegiatan yang digagas Danpos Eromaga, Letda Inf Sudirman, itu menghadirkan berbagai perlombaan sederhana namun penuh makna. Dari lapangan bola voli hingga lomba makan kerupuk yang legendaris, semuanya menjadi magnet kegembiraan. Anak-anak, pemuda, hingga para mama-mama Papua tak mau ketinggalan untuk ikut ambil bagian.

Salah satu momen paling menghibur adalah ketika Mama Irina, seorang warga pengungsian, maju mengikuti lomba makan kerupuk. Dengan wajah penuh semangat, ia berusaha meraih kerupuk yang digantung, membuat penonton tak berhenti tertawa. Seusai lomba, ia mengaku sangat bahagia.

“Kami sangat senang bisa ikut lomba ini. Walaupun sederhana, tapi bikin kami semua tertawa dan bahagia. Terima kasih bapak-bapak TNI yang sudah hadir dan buat acara untuk kami, ” ucap Mama Irina sambil tersenyum lebar.

Bagi Satgas Yonif 700/WYC, kegiatan ini memiliki arti lebih dari sekadar hiburan. Letda Inf Sudirman menegaskan bahwa lomba tersebut adalah wujud kepedulian TNI untuk terus hadir di tengah masyarakat, bahkan dalam situasi sulit seperti pengungsian.

“Kami ingin masyarakat, khususnya yang ada di pengungsian, tetap bisa merasakan suasana kemerdekaan. Perlombaan ini sederhana, tapi di balik itu ada pesan kebersamaan, bahwa TNI selalu hadir bersama rakyat dalam suka maupun duka, ” ungkapnya.

Hingga sore hari, gelak tawa anak-anak dan semangat warga tak surut sedikit pun. Para prajurit TNI pun tampak berbaur, ikut bermain, sekaligus menjaga suasana tetap aman dan penuh keakraban.

Perayaan sederhana ini meninggalkan kesan mendalam bagi warga Eronggobak. Di balik keterbatasan, mereka merasakan bahwa kemerdekaan bukan hanya soal upacara atau seremonial, tetapi juga tentang kebersamaan, persaudaraan, dan rasa optimisme untuk melangkah ke depan.

Semangat kemerdekaan ke-80 tahun Indonesia itu pun berkobar di Eronggobak, menegaskan satu hal: meski berada jauh di pelosok Papua, Merah Putih tetap berkibar di hati rakyat dan prajurit yang setia menjaga negeri.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |