Setetes Darah, Sejuta Arti: Prajurit TNI di Timika Rayakan Kemerdekaan dengan Aksi Kemanusiaan

1 month ago 16

TIMIKA - Di tengah semarak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, prajurit Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir menunjukkan cara berbeda dalam merayakan kemerdekaan. Bukan dengan pesta atau upacara semata, melainkan dengan aksi yang menyentuh langsung kehidupan banyak orang: donor darah.

Kegiatan yang digelar di Markas Yonif 754/ENK Timika pada Sabtu (16/8/2025) ini diinisiasi oleh Komando Operasi Habema (Koops Habema) TNI. Tujuannya sederhana, namun dampaknya besar membantu memenuhi kebutuhan stok darah di wilayah Timika dan sekitarnya, yang kerap mengalami kekurangan.

Pengabdian dari Garis Depan hingga Medan Kemanusiaan

Meski keseharian mereka diwarnai tugas berat menjaga kedaulatan negara di perbatasan, para prajurit datang dengan langkah tegap dan hati penuh keikhlasan. Satu per satu mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, memastikan kondisi fisik layak untuk mendonorkan darah. Suasana hangat tercipta di ruangan, di mana interaksi antar prajurit dan tenaga medis berlangsung penuh canda, tanpa mengurangi keseriusan kegiatan.

Komandan Satgas Yonif 1 Marinir, Letkol Marinir Siswanto, menyampaikan bahwa setiap tetes darah yang diberikan adalah wujud nyata dari semangat kemerdekaan.

“Setetes darah yang kita sumbangkan dapat menjadi penyelamat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Inilah makna kemerdekaan yang sejati berani memberi demi kehidupan orang lain, ” tegasnya.

Apresiasi dari Pimpinan

Panglima Koops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, turut memberikan apresiasi tinggi atas partisipasi para prajurit.

“Di balik seragam militer, ada hati yang penuh kepedulian. Aksi donor darah ini adalah cara TNI merayakan kemerdekaan dengan kontribusi langsung bagi kemanusiaan. TNI ada untuk rakyat, dan rakyat ada bersama TNI, ” ujarnya.

Makna Merdeka yang Sesungguhnya

Bagi para prajurit, kemerdekaan tidak hanya diukur dari bebasnya bangsa dari penjajahan, tetapi juga dari kemampuan untuk saling membantu, saling menjaga, dan saling menguatkan. Di pelosok Papua, di bawah kibaran Merah Putih, mereka membuktikan bahwa keberanian sejati tidak hanya terletak pada medan pertempuran, melainkan juga pada keikhlasan untuk memberi tanpa pamrih.

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan adalah amanah untuk terus berbagi kebaikan. Setetes darah yang mengalir dari lengan para prajurit itu, bisa jadi adalah kesempatan hidup kedua bagi seseorang. Sebuah hadiah kemerdekaan yang nilainya tak ternilai.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |