Senyum Sehat dari Perbatasan: Program Gizi Prajurit Masariku Jadi Pelita Harapan Anak Papua

1 month ago 11

PAPUA - Di balik barisan senyum anak-anak dan derai tawa ibu-ibu di Desa Mumugu, Mimika, tersembunyi kisah pengabdian yang tulus dari para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka bukan datang dengan senjata untuk berperang, melainkan dengan piring berisi makanan bergizi, cinta kasih, dan harapan. Itulah semangat yang diusung oleh Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku melalui program "Masariku Peduli Gizi", yang kini menjadi harapan baru bagi masyarakat di wilayah perbatasan Papua.

Program ini tak hanya mencerminkan upaya peningkatan kesehatan, tapi juga membuktikan bahwa tugas TNI melampaui sekadar menjaga kedaulatan negara. Para prajurit Masariku hadir sebagai bagian dari denyut kehidupan masyarakat Papua, membangun dari hal-hal yang paling mendasar: kesehatan, pemahaman gizi, dan semangat kebersamaan.

Menghapus Lapar, Menanam Harapan

Dalam kegiatan yang digelar di SD Rimba, Desa Mumugu, para prajurit berbagi makanan bergizi yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu kepada anak-anak. Suasana penuh kehangatan membungkus acara tersebut. Anak-anak menyantap makanan dengan lahap, sementara para ibu menyimak penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang dengan seksama.

Verimus Firkom, Kepala Desa Mumugu, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap program ini.

“Kehadiran prajurit Yonif 733/Masariku dengan program ini sangat membantu kami. Anak-anak menjadi lebih sehat, dan kami para ibu kini lebih mengerti pentingnya gizi yang seimbang, ” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Program ini menjadi titik awal perubahan. Kini, warga tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga dibekali pengetahuan agar dapat mengelola pola makan, kebersihan, dan pertanian keluarga secara mandiri. Hasilnya, lahirlah kader-kader kesehatan lokal yang aktif memantau tumbuh kembang anak-anak di kampung mereka sendiri.

Bukti Nyata TNI Hadir untuk Rakyat

Letkol Inf Julius Jongen Matakena, Dansatgas Yonif 733/Masariku, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk pengabdian tanpa syarat dari prajurit TNI.

“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di perbatasan mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Program ini bukan hanya tentang makanan, tetapi tentang menyemai harapan dan masa depan.”

Lebih dari sekadar kegiatan sosial, 'Masariku Peduli Gizi' adalah bagian dari strategi besar pemberdayaan wilayah perbatasan: menciptakan ketahanan dari dalam, dimulai dari keluarga, anak-anak, dan komunitas.

Pangkoops Habema: Kesehatan Anak adalah Fondasi Bangsa

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif para prajurit Yonif 733/Masariku. Menurutnya, membangun Papua tidak hanya lewat infrastruktur, tetapi juga lewat pendekatan kemanusiaan.

“Kami percaya, ketahanan wilayah dimulai dari keluarga yang sehat dan masyarakat yang sejahtera. Senyum anak-anak Papua yang sehat adalah kebahagiaan terbesar kami. Itu adalah bukti bahwa sinergi antara TNI dan rakyat adalah kekuatan sejati bangsa, ” ujar Pangkoops Habema tegas.

Beliau juga menegaskan bahwa TNI akan terus menjadi bagian dari solusi, menghadirkan sentuhan nyata di tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh negara, demi merajut Indonesia yang adil dan merata.

Menjaga Perbatasan dengan Cinta

Di tanah yang jauh dari hiruk-pikuk kota, di tempat akses pendidikan dan kesehatan sering kali terbatas, prajurit Yonif 733/Masariku telah menghadirkan sesuatu yang tak ternilai: rasa percaya, kebersamaan, dan cinta untuk negeri. Program ini membuktikan bahwa menjaga perbatasan tidak selalu tentang kekuatan, tetapi juga tentang kelembutan hati dan kehadiran yang bermakna.

Kini, senyum anak-anak Papua adalah cermin bahwa harapan tetap hidup di perbatasan. Dan lewat tangan-tangan hangat para prajurit Masariku, masa depan itu perlahan sedang dibangun dengan tulus, dan untuk semua.

Verifikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |