Keerom – Dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025, dua anggota Koramil 1701-06/Senggi, Sertu Yasir dan Koptu Mustakim, ikut ambil bagian dalam pentas seni dan budaya Kuda Lumping Turonggo Putro Santoso yang dipimpin oleh Bapak Suroso, tokoh budaya Kampung Woslay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Senin (18/8/2025).
Suasana lapangan Balai Kampung Woslay tampak begitu semarak. Ratusan warga dari berbagai kampung sekitar berbondong-bondong hadir untuk menyaksikan pertunjukan yang mengusung tema “Seni Tradisional Kuda Lumping dalam Rangka HUT RI ke-80”. Tidak hanya masyarakat setempat, warga dari berbagai latar belakang suku pun turut serta, menciptakan nuansa kebersamaan yang penuh semangat persatuan.
Atraksi kuda lumping yang dibawakan kelompok Turonggo Putro Santoso benar-benar memikat penonton. Gerakan tarian yang enerjik berpadu dengan alunan gamelan menambah kekhidmatan sekaligus kemeriahan suasana. Semakin malam, pertunjukan kian semarak dengan kibaran Bendera Merah Putih di setiap sudut jalan, meneguhkan rasa cinta tanah air di tengah perayaan budaya tersebut.
Babinsa Koramil 1701-06/Senggi, Sertu Yasir, mengungkapkan bahwa kehadiran mereka tidak hanya bertugas memastikan jalannya kegiatan berlangsung aman dan tertib, tetapi juga ikut merasakan kebersamaan dengan warga. Bahkan, ia bersama Koptu Mustakim turut serta memainkan gamelan, pengiring utama pertunjukan kuda lumping.
“Kami sebagai Babinsa hadir di tengah masyarakat bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga berbaur, merasakan kebersamaan, serta mendukung kegiatan budaya yang menjadi identitas bangsa. Semoga kegiatan seperti ini semakin mempererat persatuan dan kekompakan warga, ” ujar Sertu Yasir.
Pentas seni kuda lumping ini tidak hanya menjadi sarana hiburan bagi masyarakat, melainkan juga wujud pelestarian budaya tradisional yang diwariskan turun-temurun. Momentum ini sekaligus memperkokoh semangat gotong royong dan persaudaraan antarwarga dalam balutan perayaan HUT RI ke-80.
Keterlibatan TNI dalam kegiatan tersebut menunjukkan eratnya hubungan antara aparat teritorial dengan rakyat. Sejalan dengan jati diri TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional, keberadaan Babinsa di tengah masyarakat menjadi wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. (Redaksi Papua)