NDUGA - Prajurit TNI di tanah Papua kembali menunjukkan wajah humanisnya. Tidak hanya mengemban tugas menjaga kedaulatan di wilayah perbatasan, personel Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku juga turun langsung membantu perekonomian masyarakat. Lewat program kreatif bertajuk “Rosita” (Borong Hasil Tani), mereka membeli langsung hasil panen warga Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, pada Selasa (19/8/2025).
Suasana pagi di Kampung Mumugu tampak berbeda. Alih-alih patroli dengan perlengkapan tempur, prajurit Masariku datang menyapa warga dengan senyum ramah sambil membawa wadah belanja. Mereka memborong aneka hasil bumi mulai dari sayuran segar, buah-buahan, hingga umbi-umbian—langsung dari tangan petani setempat.
Program Rosita: Sentuhan Humanis dari Prajurit Perbatasan
Komandan Titik Kuat Batas Batu, Lettu Inf Alief Fiano, menjelaskan bahwa program Rosita adalah wujud nyata pembinaan teritorial TNI di Papua. Tujuannya bukan sekadar bertransaksi, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat dan mempererat jalinan emosional antara aparat dengan rakyat.
“Melalui program ini, kami berharap pendapatan warga bisa meningkat, perputaran ekonomi kampung tetap berjalan, sekaligus memperkuat kebersamaan antara prajurit TNI dan masyarakat sekitar, ” ujar Lettu Alief.
Langkah ini sejalan dengan semangat Satgas Masariku yang tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi juga mitra masyarakat dalam membangun kehidupan yang lebih baik.
Senyum Warga Jadi Energi Prajurit
Bagi warga Kampung Mumugu, kehadiran TNI yang ikut membeli hasil tani mereka memberi kebahagiaan tersendiri. Mama Bety, salah satu petani yang hasil panennya diborong, mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Terima kasih banyak kepada bapak-bapak TNI. Kami senang sekali karena hasil tani kami dibeli langsung. Semoga kegiatan ini terus berlanjut, supaya kami petani di kampung juga semakin semangat menanam, ” ucapnya dengan mata berbinar.
Ekspresi tulus para petani yang menerima hasil jerih payahnya diapresiasi begitu hangat menjadi balasan yang tak ternilai bagi prajurit Masariku.
Dari Senjata ke Sayuran: Harmoni di Tanah Papua
Program Rosita menggambarkan peran ganda TNI di Papua: menjaga kedaulatan negara dengan senjata di satu sisi, sekaligus menjadi sahabat masyarakat melalui aksi kemanusiaan di sisi lain. Dari senjata ke sayuran, begitulah prajurit Masariku menunjukkan cinta mereka untuk Papua.
Suasana kebersamaan semakin terlihat saat prajurit dan warga bercengkerama ringan usai kegiatan. Tidak ada sekat antara aparat dan masyarakat, yang ada hanyalah semangat gotong royong untuk hidup lebih baik.
Komitmen Berkelanjutan Satgas Masariku
Dansatgas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, menegaskan bahwa program Rosita hanyalah satu dari sekian banyak kegiatan teritorial yang terus dijalankan. Ke depan, Satgas berkomitmen menghadirkan lebih banyak program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi.
“Satgas hadir bukan hanya untuk mengamankan wilayah, tetapi juga membangun kedekatan hati dengan masyarakat. Karena TNI lahir dari rakyat, berjuang untuk rakyat, dan kembali kepada rakyat, ” tegasnya.
Papua, Tanah yang Dijaga dengan Kasih
Kegiatan di Kampung Mumugu membuktikan bahwa semangat kebangsaan tidak selalu ditunjukkan lewat upacara besar atau barisan militer. Kadang, ia hadir sederhana: dalam bentuk prajurit yang membeli hasil tani warga, lalu pulang dengan keranjang penuh sayuran dan hati yang hangat.
Papua pun merasakan bahwa cinta tanah air sejati bukan hanya menjaga batas, melainkan juga merangkul dan menumbuhkan kehidupan di dalamnya.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono