PUNCAK - Di tengah sunyi pegunungan dan udara dingin Distrik Ilaga Utara, semangat membangun tidak pernah padam. Prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) Pos Mayuberi bersama masyarakat setempat kembali melanjutkan pembangunan tiga ruang kelas SD 03 Mayuberi di Kampung Mayuberi, Kabupaten Puncak, Sabtu (9/8/2025).
Pekerjaan kali ini dipimpin langsung oleh Komandan Pos (Danpos) Mayuberi, Letda Inf Muh Arif Natsir, yang tak segan ikut memegang palu dan memaku papan bersama warga. Rencana awal hari itu adalah memasang atap terpal, namun keputusan mendadak mengubah arah pekerjaan.
Dari Atap Terpal ke Dinding Kokoh
Perubahan rencana datang dari inisiatif Kepala Sekolah SD 03 Mayuberi. Menurutnya, penggunaan atap terpal tidak akan memberikan perlindungan maksimal bagi bangunan, apalagi di wilayah yang sering diguyur hujan deras. Ia pun berinisiatif mencari dukungan agar bisa mendapatkan atap seng yang lebih kuat dan tahan lama.
Menyikapi hal tersebut, Satgas bersama warga memutuskan untuk memfokuskan pekerjaan pada pemasangan dinding. Targetnya, progres pembangunan bisa mencapai 40% sesuai desain yang telah disiapkan.
Di lapangan, prajurit dan masyarakat bekerja bahu-membahu. Ada yang mengangkat papan, ada yang memaku, ada pula yang mengukur kerangka dinding. Semua bergerak serempak demi melihat tiga ruang kelas baru segera berdiri tegak.
Pendidikan Sebagai Pondasi Masa Depan
Danpos Mayuberi, Letda Inf Muh Arif Natsir, menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung pembangunan hingga tuntas.
“Kami akan membantu sepenuh tenaga demi suksesnya pembangunan sekolah ini. Pendidikan adalah pondasi masa depan, dan kami ingin anak-anak di Mayuberi punya ruang belajar yang layak dan nyaman, ” ujarnya.
Baginya, pembangunan sekolah ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan investasi untuk mencetak generasi cerdas di pedalaman Papua.
Gotong Royong yang Mempererat Hubungan TNI dan Rakyat
Selain mempercepat progres pembangunan, kerja sama ini juga memperkuat kedekatan antara prajurit TNI dan masyarakat. Di sela pekerjaan, canda tawa terdengar, anak-anak mengintip dari kejauhan, sementara orang tua memberi semangat.
Satgas Yonif 700/WYC berharap dalam waktu dekat, tiga ruang kelas ini bisa digunakan, menjadi tempat belajar yang aman, kokoh, dan penuh semangat kebangsaan.
Di tengah keterbatasan, gotong royong menjadi kunci. Dan di Mayuberi, kunci itu telah memutar pintu harapan bagi masa depan anak-anak Puncak.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono