PAPUA - Pagi itu, Senin (11/8/2025), halaman TK Holomama berubah menjadi lautan senyum. Di antara suara tawa anak-anak dan tatapan hangat para orang tua, hadir 15 prajurit berbaju loreng dari Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 500/Sikatan yang dipimpin Lettu Inf Sugianto, membawa misi yang berbeda dari biasanya: menyalakan semangat belajar sekaligus rasa cinta tanah air pada generasi penerus Papua.
Bukan senjata yang mereka bawa, melainkan seragam sekolah putih merah, buku tulis, dan ikat kepala merah putih simbol sederhana namun sarat makna menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Anak-anak Papua adalah masa depan negeri ini. Kami ingin mereka merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia. Memberikan perlengkapan sekolah adalah cara kami menyalakan semangat belajar mereka, ” tutur Lettu Inf Sugianto dengan mata berbinar, di tengah riuh gembira anak-anak.
Momen pembagian itu berlangsung penuh kehangatan. Sebagian anak langsung mencoba seragam baru yang masih terlipat rapi, sementara yang lain berebut mengenakan ikat kepala merah putih, tersenyum lebar seakan siap ikut perayaan kemerdekaan.
Bagi warga, kegiatan ini bukan hanya soal pemberian barang, tetapi juga pesan persatuan dan kepedulian.
“Kami senang sekali TNI datang membawa kebaikan. Anak-anak jadi semangat sekolah. Terima kasih banyak, Tuhan memberkati, ” ungkap Yulianus, tokoh masyarakat setempat, dengan nada haru.
Suasana semakin akrab ketika para prajurit ikut bercanda dan berinteraksi dengan anak-anak. Tidak ada jarak antara TNI dan rakyat; hanya ada satu keluarga besar yang saling menguatkan.
Melalui kegiatan komunikasi sosial ini, Satgas Yonif 500/Sikatan membuktikan bahwa peran TNI di Papua tidak hanya menjaga keamanan perbatasan, tetapi juga menjaga masa depan. Mereka hadir sebagai sahabat, guru, dan motivator bagi generasi muda — memastikan bahwa di pelosok negeri, bendera merah putih akan selalu berkibar di hati anak-anak bangsa.
(PenSatgas Yonif 500/Sikatan)