Satgas Yonif 1 Marinir Borong Hasil Tani Warga Dekai: Dari Ladang ke Pos, Menumbuhkan Harapan dan Ekonomi Lokal

1 month ago 9

YAHUKIMO - Di sela rutinitas menjaga keamanan wilayah perbatasan, Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 1 Marinir menunjukkan sisi humanisnya. Melalui personel patroli Pos Marinir PJPR, mereka memborong hasil kebun warga Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Senin (11/8/2025).

Kegiatan ini bukan sekadar transaksi jual-beli. Bagi warga yang sehari-hari mengandalkan hasil panen seperti sayur-mayur, ubi, singkong, hingga pisang, langkah Satgas ini menjadi napas segar bagi roda ekonomi desa.

Di bawah langit cerah Dekai, para prajurit Marinir menyambangi kebun warga. Tanpa basa-basi, mereka membeli hasil panen secara langsung, memotong jarak distribusi yang biasanya memaksa petani berjalan jauh atau menunggu tengkulak datang. Hasil panen itu kemudian dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan logistik di Pos PJPR Marinir.

“Biasanya kami harus bawa hasil kebun sampai jauh atau tunggu pembeli datang. Sekarang bapak-bapak Marinir datang langsung dan beli semuanya, kami senang sekali, ” ujar salah seorang petani dengan wajah sumringah.

Komandan Satgas, Letkol Marinir Siswanto, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah bentuk kepedulian nyata terhadap masyarakat.

“Selain menjaga perbatasan, kami ingin hadir sebagai sahabat dan penopang bagi warga, khususnya dalam membantu penyerapan hasil panen mereka. Ini cara sederhana untuk menggerakkan ekonomi lokal, ” katanya.

Sementara itu, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto di tempat terpisah menyampaikan apresiasinya terhadap langkah tersebut.

“Kegiatan seperti ini diharapkan dapat memperkuat kemanunggalan TNI–rakyat sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat di wilayah perbatasan, ” ujarnya.

Bagi para petani, hasil penjualan langsung ke Satgas bukan hanya soal uang, tetapi juga soal pengakuan dan kepercayaan. Mereka merasakan bahwa Marinir hadir bukan semata untuk menjaga batas negara, tetapi juga untuk mengangkat taraf hidup rakyat di pedalaman Papua.

Di tengah medan tugas yang berat, Satgas Yonif 1 Marinir membuktikan bahwa membangun negeri tidak selalu lewat senjata. Kadang, cukup dengan memegang hati rakyat — dan dalam hal ini, memegang hasil panen mereka untuk menumbuhkan harapan bersama.

(PenSatgas Yonif 1 Marinir)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |