YAHUKIMO - Di balik tugas menjaga perbatasan, ada wajah lain dari prajurit TNI yang tak banyak diketahui publik: penuh kasih, bersahabat, dan peduli pada kehidupan warga. Hal itu tergambar jelas dalam kegiatan bertajuk "Rosita" (Borong Hasil Tani) yang dilaksanakan oleh Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir di sekitar TK PJPR, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Dalam kegiatan ini, para prajurit Marinir tidak hanya membeli, tapi memborong seluruh hasil panen petani lokal mulai dari sayuran segar, umbi-umbian, hingga hasil kebun lainnya. Semua itu dibeli langsung dari tangan para mama petani yang sehari-hari bergulat dengan keterbatasan akses dan medan berat di wilayah pegunungan.
Bukan sekadar transaksi ekonomi, Rosita menjadi simbol kedekatan tanpa sekat antara TNI dan rakyat. Senyum tulus para petani berpadu dengan hangatnya sambutan prajurit. Jabat tangan erat dan candaan ringan menghiasi momen kebersamaan yang menggambarkan kepercayaan dan kebersamaan yang terbangun secara organik.
Dansatgas Yonif 1 Marinir, Letkol Marinir Siswanto, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian nyata TNI terhadap kesejahteraan warga.
“Kami ingin menunjukkan bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sahabat dan penggerak ekonomi rakyat. Dengan memborong hasil tani mereka, kami ingin membantu warga agar tetap semangat bertani dan merasa dihargai, ” ujarnya.
Inisiatif ini juga mendapat apresiasi tinggi dari Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menekankan bahwa program seperti Rosita adalah langkah konkret membangun hubungan emosional antara TNI dan masyarakat Papua.
“Apa yang dilakukan Satgas Yonif 1 Marinir bukan hanya menyentuh ekonomi warga, tetapi membangun rasa saling percaya. Interaksi seperti ini memperkuat semangat kebangsaan, menunjukkan bahwa TNI adalah bagian dari rakyat, bukan entitas yang terpisah, ” tegas Pangkoops.
Melalui Rosita, para petani pegunungan Papua kini tahu bahwa hasil jerih payah mereka dihargai, bukan hanya dengan rupiah, tetapi dengan kehadiran dan kepedulian yang tulus. Dan bagi para prajurit, senyum mama-mama Papua adalah bentuk penghargaan tertinggi atas dedikasi mereka di ujung negeri.
(PenSatgas Yonif 1 Marinir)