Merah Putih di Tanah Sinak: Tawa Lomba 17-an Satukan TNI dan Rakyat Papua

1 month ago 11

PAPUA - Sinak, sebuah distrik di pedalaman Papua yang sering dikaitkan dengan tantangan keamanan, pada Minggu (17/8/2025) berubah wajah. Bukan deru senjata atau kecemasan yang terdengar, melainkan tawa riang anak-anak, sorakan pemuda, dan tepuk tangan warga yang larut dalam perlombaan khas 17 Agustus. Di tangan prajurit Satgas Yonif 142/Ksatria Jaya (KJ) bersama aparat keamanan (Apkam) setempat, kemerdekaan kembali dirayakan dengan cara yang sederhana namun begitu bermakna.

Di lapangan sederhana, anak-anak berlarian dengan gembira dalam lomba balap karung. Sorak tawa pecah saat lomba makan kerupuk, sementara para pemuda-pemudi Sinak ikut berlaga dalam berbagai lomba rakyat yang menghidupkan kembali semangat kebersamaan. Warga yang hadir pun tampak larut dalam keceriaan sebuah pemandangan yang sangat dirindukan setelah sekian lama kehidupan mereka diliputi ketegangan.

Dansatgas Yonif 142/KJ, Mayor Inf Dicky Sakti Maulana, menyampaikan bahwa lomba rakyat ini bukan hanya kegiatan hiburan, tetapi simbol kuat persatuan di hari bersejarah.

“Hari ini kita buktikan, kemerdekaan adalah milik semua. Di Sinak, kita rayakan bersama, tanpa sekat, penuh persaudaraan, ” ujarnya penuh semangat.

Kepala Distrik Sinak yang hadir langsung dalam kegiatan ini bahkan tidak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia menegaskan bahwa perlombaan 17 Agustus di tanah Sinak adalah bukti nyata Merah Putih selalu hidup di hati rakyat.

“Kami berterima kasih kepada bapak-bapak Apkam. Melalui lomba ini, masyarakat bisa kembali merasakan semangat 17 Agustus. Merah Putih bukan sekadar bendera, tetapi jiwa yang terus hidup di hati kami, ” katanya dengan mata berbinar.

Momen ini semakin dikuatkan oleh pernyataan Panglima Komando Operasi Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto, yang sejak awal menekankan pendekatan humanis dalam tugas pengamanan di Papua.

“Perayaan kemerdekaan yang dirayakan bersama masyarakat Sinak adalah bukti bahwa kebahagiaan dan persaudaraan jauh lebih kuat dari konflik. Ini adalah kemenangan hati rakyat, dan itulah misi utama kami: memenangkan hati masyarakat Papua, ” tegasnya.

Perayaan sederhana ini memberi pesan mendalam: kedamaian tidak selalu dibangun dengan kekuatan senjata, melainkan bisa lahir dari kegiatan-kegiatan yang dekat dengan kehidupan rakyat. Tawa anak-anak, semangat pemuda, hingga kebersamaan prajurit dengan warga menunjukkan bahwa persatuan bukan sekadar kata, melainkan nyata hadir di tengah kehidupan masyarakat Sinak.

Dari pelosok Papua, dari balik canda lomba rakyat, Merah Putih kembali berkibar, bukan hanya di tiang bendera, tetapi juga di hati rakyat yang merindukan kedamaian.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |