AGANDUGUME - Di antara kabut yang turun perlahan dan udara dingin pegunungan yang menusuk tulang, hadir kehangatan persaudaraan yang mengalir dari langkah-langkah penuh ketulusan prajurit TNI. Mereka datang bukan dengan deru kendaraan tempur, melainkan dengan senyum, sapaan, dan pelukan kekeluargaan. Sabtu (27/09/2025).
Inilah wajah nyata dari Program Rosita (Rombongan Silaturahmi TNI ke Rakyat) yang dijalankan oleh Satgas Yonif 142/KJ Pos Agandugume sebuah inisiatif sederhana namun sarat makna yang mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat Papua. Dalam program ini, para prajurit turun langsung ke rumah-rumah warga, mengetuk pintu dengan sopan, menyapa dengan senyum hangat, dan berbagi kisah dalam suasana penuh kebersamaan.
Di tengah kesederhanaan kampung Agandugume, silaturahmi ini menjelma menjadi oase keakraban. Anak-anak menyambut dengan tawa riang, para orang tua menyalami dengan tulus, dan suasana desa pun berubah menjadi panggung kasih dan persaudaraan. Loreng prajurit yang biasanya tampak gagah di medan tugas, kini menjadi simbol keakraban yang merangkul warga dalam kehangatan.
Senyum yang Menyatukan, Silaturahmi yang Menguatkan
Bagi Danpos Agandugume, Lettu Inf Zandra, kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi panggilan hati. Ia menegaskan bahwa Rosita adalah bentuk nyata pengabdian TNI untuk rakyat hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penjaga keamanan, melainkan juga sebagai keluarga dan sahabat sejati.
“Kami datang bukan hanya untuk menjaga, tetapi juga untuk mendengarkan, merasakan, dan berjalan bersama masyarakat. Senyum warga adalah kebahagiaan kami, ” ujar Lettu Zandra dengan mata berbinar.
Melalui kunjungan ini, para prajurit tak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memahami lebih dalam kebutuhan dan harapan masyarakat. Setiap sapaan menjadi pintu dialog, setiap tawa menjadi jembatan kepercayaan, dan setiap kunjungan menjadi pondasi bagi Papua yang damai dan penuh cinta.
Warga Merasa Diterima dan Diperhatikan
Kehadiran TNI di tengah masyarakat Agandugume tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang asing. Para prajurit telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga. Seorang tokoh masyarakat Agandugume dengan mata berkaca-kaca menyampaikan rasa terima kasihnya:
“TNI bukan sekadar tamu bagi kami. Mereka sudah menjadi bagian dari keluarga. Mereka datang bukan membawa senjata, tetapi membawa kasih dan kepedulian.”
Kata-kata ini menggambarkan betapa kedekatan emosional antara TNI dan warga kini terjalin erat. Tidak ada jarak, tidak ada sekat, hanya rasa saling percaya dan persaudaraan yang tumbuh dari hati ke hati.
Rosita: Cermin Pendekatan Humanis TNI di Tanah Misi
Program Rosita merupakan bagian dari strategi pendekatan humanis Satgas Yonif 142/KJ dalam menjalankan tugas di Papua. TNI memahami bahwa keamanan sejati tidak hanya lahir dari kekuatan senjata, tetapi juga dari kekuatan silaturahmi dan kasih sayang antar sesama anak bangsa.
Dengan turun langsung menyapa masyarakat, TNI tidak hanya memastikan situasi aman dan kondusif, tetapi juga membangun kepercayaan dan kedekatan emosional. Langkah kecil ini menciptakan dampak besar: rasa memiliki, rasa aman, dan rasa percaya yang tumbuh di hati masyarakat.
Melalui Rosita, Satgas Yonif 142/KJ ingin menegaskan bahwa kehadiran TNI di Papua adalah untuk membangun, bukan menakuti; untuk mengasihi, bukan menindas; untuk menyatu, bukan menjauh.
Papua Damai, Indonesia Kuat
Silaturahmi antara TNI dan rakyat di Agandugume menjadi potret kecil dari cita-cita besar: Papua yang damai, maju, dan sejahtera. Dari senyum yang tulus dan sapaan sederhana, tumbuhlah harapan baru akan masa depan yang lebih baik.
Program seperti Rosita membuktikan bahwa kedamaian bukan hanya hasil dari operasi militer, tetapi hasil dari kehangatan hati dan kebersamaan. TNI memahami bahwa membangun Papua bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga membangun kepercayaan dan cinta di hati masyarakat.
Penutup
Dalam dinginnya udara pegunungan Papua, Satgas Yonif 142/KJ membawa kehangatan persaudaraan melalui Rosita. Senyum mereka menyalakan harapan, dan silaturahmi mereka menanam benih kedamaian.
Karena sejatinya, kekuatan TNI bukan hanya terletak pada barisan senjatanya, tetapi pada ketulusan hati dalam mengabdi dan menyatu dengan rakyat.
Papua damai, Indonesia kuat. Dan di setiap senyum yang dibagikan, TNI dan rakyat berjalan bersama menuju masa depan yang lebih hangat dan penuh kasih.
(PenSatgas Yonif 142/KJ)