PAPUA - Di balik perbukitan terjal Papua, ada kisah pengabdian yang menyentuh hati. Para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Pos Beoga mengubah pola pelayanan kesehatan yang biasanya menunggu pasien datang. Kali ini, mereka justru menjemput kesehatan hingga ke pintu rumah warga lewat program “Pastoor” (Pelayanan Kesehatan Door to Door).
Pada Sabtu (23/8/2025), dipimpin oleh Pratu Atang, tim medis TNI menyusuri setiap jalan setapak dan lorong kampung Milawak. Dengan ransel berisi obat-obatan sederhana, vitamin, dan peralatan medis dasar, mereka mengetuk pintu satu per satu rumah warga. Setiap ketukan bukan sekadar sapaan, tetapi juga tanda hadirnya kepedulian di tengah keterbatasan akses kesehatan.
Ketulusan di Balik Seragam Loreng
Meski kelelahan tampak jelas di wajah mereka setelah menempuh medan berat, senyum tetap merekah ketika bertemu warga. Anak-anak diperiksa kesehatannya, orang tua diberikan obat ringan untuk keluhan sehari-hari, dan para ibu mendapat tambahan vitamin. Semua dilakukan tanpa biaya sepeserpun.
“Kesehatan adalah hal fundamental. Dengan kondisi geografis yang sulit, kami tidak bisa hanya menunggu warga datang ke posko. Karenanya, kami yang harus turun langsung mendatangi mereka. Inilah wujud pengabdian kami di tanah Papua, ” ujar Lettu Inf Budi Hartono, Danpos Beoga.
Ia menegaskan, program Pastoor adalah bukti bahwa TNI tidak hanya bertugas menjaga perbatasan, tetapi juga memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, salah satunya kesehatan.
Harapan Warga yang Terjawab
Kehadiran TNI membawa rasa lega bagi warga Kampung Milawak. Mama Elly, seorang tokoh masyarakat, tak kuasa menahan air matanya.
“Kami di sini sangat terbantu dengan adanya bapak-bapak TNI. Kalau sakit ringan biasanya hanya diobati sendiri. Dengan adanya pelayanan seperti ini, kami bisa berobat gratis tanpa harus jauh-jauh. Terima kasih banyak. TNI selalu di hati rakyat Papua, ” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Ungkapan itu menggambarkan betapa besar arti sebuah perhatian di wilayah terpencil, di mana jarak menuju fasilitas kesehatan bisa memakan waktu berjam-jam berjalan kaki.
Apresiasi dari Pangkoops Habema
Dari tempat terpisah, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada prajurit yang turun langsung melayani warga. Menurutnya, langkah ini mencerminkan hati nurani seorang prajurit sejati.
“Mereka tidak hanya menjalankan tugas, tetapi juga mengamalkan nilai kemanusiaan. TNI bukan sekadar menjaga kedaulatan, tetapi juga menjaga nyawa, kesehatan, dan harapan rakyat. Inilah wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat, kunci untuk membangun Papua yang lebih sehat, damai, dan sejahtera, ” tegas Pangkoops Habema.
Kemanunggalan yang Nyata
Program Pastoor menjadi bukti nyata bagaimana TNI hadir sebagai solusi di tengah keterbatasan. Dari rumah ke rumah, dari hati ke hati, prajurit TNI tidak hanya membawa obat, tetapi juga menyalakan harapan. Inilah wajah lain dari pengabdian tanpa batas, ketika menjaga rakyat berarti juga menjaga masa depan Papua.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono