PAPUA - Di tengah bentang alam Papua yang menantang, di mana jalan terjal dan sungai menjadi bagian dari keseharian, sebuah asa sedang ditanam. Sabtu (9/8/2025), prajurit Satgas Yonif 700/WYC dari Pos Mayuberi, bersama masyarakat Kampung Mayuberi, bahu-membahu melanjutkan pembangunan tiga ruang kelas di SD Negeri 03 Mayuberi.
Pekerjaan hari itu awalnya difokuskan untuk memasang atap terpal. Namun, rencana berubah setelah Kepala Sekolah SD Negeri 03 Mayuberi mengajukan usulan yang penuh pertimbangan. Menyadari bahwa atap terpal tak akan mampu melindungi ruang kelas dalam jangka panjang, ia berupaya mencari dukungan untuk menggantinya dengan atap seng yang lebih kokoh. Keputusan itu, meski sederhana, menjadi langkah penting yang akan membuat bangunan lebih tahan lama, aman, dan nyaman untuk proses belajar mengajar.
Dari Papan ke Harapan
Dengan bahan yang lebih kuat, fokus kerja hari itu pun dialihkan ke pemasangan dinding. Para prajurit TNI dan warga kampung tampak bekerja tanpa lelah. Ada yang memotong dan mengangkat papan, ada yang memaku, ada yang mengatur bahan bangunan. Setiap bunyi palu yang menghentak papan seakan menjadi irama optimisme, menandai bahwa mimpi anak-anak Mayuberi untuk memiliki ruang belajar layak kian dekat menjadi nyata.
Danpos Mayuberi, Letda Inf Muh Arif Natsir, menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan hingga tuntas.
“Kami akan membantu sepenuh tenaga demi suksesnya pembangunan sekolah ini. Pendidikan adalah pondasi masa depan, dan kami ingin anak-anak di Mayuberi punya ruang belajar yang layak dan nyaman, ” ujarnya.
Sekolah Sebagai Investasi Bangsa
Semangat gotong royong ini mendapat apresiasi langsung dari Panglima Komando Operasi Habema (Pangkoops Habema), Mayjen TNI Lucky Avianto. Menurutnya, pembangunan sekolah di pedalaman adalah wujud nyata bahwa TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai agen perubahan dan pembangunan.
“Pendidikan adalah hak setiap anak, di mana pun mereka berada. Kami hadir untuk membantu mewujudkan cita-cita mereka, karena masa depan bangsa ini ada di tangan anak-anak Papua. Setiap tetes keringat yang dikeluarkan prajurit dan warga untuk membangun sekolah ini adalah investasi berharga untuk masa depan Indonesia, ” tegasnya.
Satu Ruang Kelas, Sejuta Harapan
Bagi anak-anak Mayuberi, ruang kelas bukan sekadar tempat belajar, melainkan pintu menuju masa depan yang lebih baik. Di balik setiap papan yang dipasang dan setiap atap yang dikokohkan, tersimpan kisah perjuangan, ketulusan, dan cita-cita.
Kampung Mayuberi kini menjadi saksi bagaimana sinergi TNI dan rakyat dapat melahirkan perubahan besar, meski dimulai dari langkah-langkah kecil. Satu ruang kelas mungkin terlihat sederhana, namun di sinilah lahir generasi yang akan mengukir masa depan Papua, dan Indonesia.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono