MAMUGU - Derit papan kayu di atas sungai kecil di Kampung Mumugu akhirnya kembali terdengar, menandai lahirnya harapan baru bagi warga. Di tengah keterbatasan dan tantangan medan perbatasan, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga penopang kehidupan masyarakat. Jumat (12/9/2025), mereka melanjutkan perbaikan jembatan yang menghubungkan kampung dengan Gereja Katolik setempat, jalur vital yang selama ini menjadi nadi aktivitas warga.
Akses Ibadah yang Terganggu
Sebelumnya, jembatan ini berada dalam kondisi rusak parah. Balok-balok kayu lapuk membuat warga kesulitan menyeberang, apalagi ketika hujan mengguyur dan arus sungai deras. Tak sedikit warga harus memutar jauh hanya untuk bisa tiba di gereja atau membawa hasil kebun mereka ke kampung sebelah.
“Jembatan ini sangat penting bagi kami, karena menjadi akses utama menuju gereja, ” ungkap Bapak Menjah, Kepala Suku Kampung Mumugu, yang tampak lega melihat balok-balok baru mulai terpasang.
TNI dan Rakyat Bergotong Royong
Perbaikan difokuskan pada pemasangan alas jembatan dengan kayu baru yang lebih kokoh. Prosesnya melibatkan personel Satgas yang memiliki kemampuan teknis di bidang konstruksi. Namun, pekerjaan ini tidak dilakukan sendiri—masyarakat Kampung Mumugu juga turun tangan membantu, bahu-membahu bersama para prajurit.
Suasana gotong royong itu menghadirkan pemandangan yang jarang terlihat: prajurit TNI berseragam loreng bekerja bersama warga kampung dengan alat sederhana, namun penuh semangat.
Komitmen Satgas di Tanah Papua
Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan bahwa perbaikan jembatan ini merupakan bagian dari komitmen Satgas untuk selalu hadir di tengah masyarakat.
“Kami berharap dengan perbaikan jembatan ini, masyarakat Kampung Mumugu dapat kembali beraktivitas dengan lancar dan aman, ” ujarnya.
Lebih dari sekadar infrastruktur, jembatan ini adalah simbol kehidupan. Dengan akses yang lebih baik, warga bisa kembali beribadah tanpa rasa was-was, anak-anak bisa lebih mudah berangkat ke sekolah, dan aktivitas ekonomi berjalan lebih lancar.
Menjalin Asa, Menyulam Persaudaraan
Bagi warga Mumugu, kehadiran Satgas Yonif 733/Masariku tidak hanya memberi rasa aman, tetapi juga menghadirkan solusi nyata. Setiap palu diketukkan, setiap kayu dipasang, seolah meneguhkan pesan bahwa TNI hadir bukan hanya di garis depan pertahanan, tetapi juga di garis depan kemanusiaan.
Dengan perbaikan jembatan ini, jalan menuju gereja kini kembali terbuka, dan bersama itu, asa warga Kampung Mumugu pun kembali dirajut.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton