Hati Nurani di Perbatasan: Satgas TNI Antar Layanan Kesehatan dari Pintu ke Pintu di Pedalaman Papua

4 weeks ago 12

PAPUA - Suasana hening di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, berubah hangat ketika sekelompok prajurit TNI bersama tim medis menyusuri jalan setapak berbatu, mengetuk pintu demi pintu rumah warga. Bukan untuk operasi militer, bukan pula untuk patroli keamanan, melainkan menghadirkan sesuatu yang sangat berharga bagi masyarakat pedalaman: layanan kesehatan. Selasa (19/08/2025).

Inilah wajah nyata dari program “Pastoor” (Pelayanan Kesehatan Door to Door) yang digagas Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau di bawah Komando Operasi TNI Habema. Program ini menjawab tantangan besar di Papua: keterbatasan akses menuju fasilitas kesehatan.

Senyum Haru di Rumah-Rumah Sederhana

Di sebuah rumah beratap seng, seorang nenek menyambut rombongan dengan senyum penuh rasa syukur. Tangannya bergetar saat diraih oleh seorang prajurit Marinir yang menemaninya duduk. Ia sudah lama kesulitan berjalan jauh untuk berobat ke puskesmas. Hari itu, tim medis memeriksa tekanan darahnya, memberikan vitamin, serta berpesan agar ia tetap menjaga asupan makanan. Air matanya menetes, bukan karena sakit, melainkan karena bahagia: untuk pertama kalinya, kesehatan datang menghampiri tanpa harus ditempuh dengan perjalanan panjang dan melelahkan.

“Bagi warga di sini, jarak ke fasilitas kesehatan bisa sangat jauh dan sulit. Karena itu kami putuskan untuk datang langsung, memastikan tidak ada yang merasa sendirian, ” ujar salah satu personel TNI dengan senyum ramah.

TNI Menyapa dengan Kepedulian

Komandan Pos Julukoma menyebutkan, pelayanan ini bukan sekadar tindakan medis, tetapi juga wujud kepedulian. Selain pemeriksaan kesehatan dasar seperti tekanan darah dan gula darah, tim juga memberikan vitamin untuk anak-anak, serta edukasi sederhana tentang kebersihan dan gizi. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa menjaga kesehatan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan di rumah, ” katanya.

Dansatgas Pamtas Yonif 732/Banau, Letkol Inf Muhammad Nurul Chabibi, S.H., menegaskan bahwa kehadiran TNI di perbatasan selalu membawa misi ganda: menjaga kedaulatan dan memastikan rakyat tetap merasakan sentuhan negara.

“Tugas kami adalah memastikan setiap warga negara, bahkan di titik terjauh sekalipun, tetap mendapatkan perhatian. Program *Pastoor* adalah bukti nyata bahwa negara hadir, bukan hanya melalui keamanan, tapi juga melalui kepedulian akan kesehatan masyarakat, ” tegasnya.

Pesan Kemanusiaan dari Pangkoops Habema

Menanggapi aksi nyata ini, Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan penekanan bahwa misi TNI di Papua bukan hanya soal menjaga batas negara, tetapi juga menjaga kehidupan masyarakat di dalamnya.

“Ini adalah misi kemanusiaan. Kami ingin setiap senyum anak Papua dan setiap napas para lansia di perbatasan adalah senyum dan napas yang sehat. Membangun Papua tidak hanya dengan senjata, tapi dengan kepedulian yang tulus. Itu tugas mulia kami, ” ungkapnya.

Negara Hadir Hingga ke Pelosok

Di balik seragam loreng dan disiplin militer, tersimpan hati nurani yang selalu ingin berbagi. Program *Pastoor* menjadi pengingat bahwa negara hadir hingga ke pelosok, bukan hanya melalui kebijakan, melainkan dengan langkah kaki nyata yang mengetuk pintu rumah rakyatnya.

Di Julukoma, perhatian kecil itu berarti besar. Dari obat sederhana, sentuhan ramah, hingga penyuluhan singkat, semua membawa harapan baru. Masyarakat pun merasa lebih dekat dengan negara, lebih percaya pada TNI, dan lebih yakin bahwa kemerdekaan yang diraih 80 tahun lalu benar-benar menghadirkan kesejahteraan hingga ke ujung negeri.

Authentication: Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |