PAPUA BARAT DAYA - Di balik garis perbatasan negara yang kerap identik dengan ketegangan militer, ada wajah lain dari prajurit TNI yang jarang terlihat di layar kaca: wajah yang penuh kepedulian, sederhana, dan dekat dengan masyarakat. Hal inilah yang ditunjukkan oleh Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY saat melaksanakan kegiatan Pembinaan Komunikasi Sosial (Bikomsos) di Distrik Aifat Timur, Papua Barat Daya. Rabu (10/09/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Kampung Aisa, Kampung Wakom, Kampung Sawin, dan kampung-kampung sekitar ini tidak hanya sekadar pertemuan formal. Lebih dari itu, Satgas datang dengan hati, menyapa warga dengan ramah, duduk bersama kepala kampung, dan membangun jembatan keakraban. Mereka bukan sekadar tamu berseragam loreng, tetapi hadir sebagai saudara yang ingin mendengar, memahami, dan membantu.
Bantuan Sederhana, Makna yang Mendalam
Selain berdialog dengan tokoh masyarakat setempat seperti Kepala Kampung Aisa dan Kepala Kampung Sahbuku, para prajurit juga membagikan baju layak pakai kepada warga. Bantuan itu disalurkan secara merata, mulai dari Kampung Wakom, Aitrem, hingga Aisa dan sekitarnya. Meski sederhana, pakaian-pakaian tersebut menjadi simbol perhatian negara terhadap warganya yang hidup di daerah perbatasan dengan segala keterbatasannya.
Raut bahagia jelas terpancar dari wajah masyarakat. Anak-anak tersenyum riang saat menerima baju baru, sementara para orang tua menyambut dengan ungkapan syukur. Bagi mereka, uluran tangan prajurit ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir di tengah kehidupan mereka, bukan hanya untuk menjaga batas wilayah, tetapi juga untuk berbagi dan peduli.
Pesan Persaudaraan dari Prajurit Marinir
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY, Letkol Marinir Aris Moko, menegaskan bahwa kegiatan semacam ini merupakan bagian penting dari misi Satgas di lapangan.
“Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk menjaga perbatasan, tetapi juga untuk meringankan kebutuhan masyarakat. Kami ingin masyarakat tetap merasa diperhatikan, dibantu, dan dirangkul sebagai bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia, ” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan filosofi TNI sebagai tentara rakyat, yang kekuatannya tidak hanya terletak pada senjata, melainkan juga pada kedekatan dengan masyarakat.
Warga Menyambut Hangat Kehadiran Satgas
Sambutan hangat warga menjadi bukti bahwa hubungan yang dibangun tidak bersifat sepihak. Seorang tokoh masyarakat di Kampung Wakom dengan nada penuh syukur menyampaikan, “Kami berterima kasih kepada bapak-bapak TNI. Kehadiran mereka membuat kami merasa tidak sendiri. Bantuan ini sangat berarti, apalagi untuk anak-anak kami.”
Ungkapan sederhana ini memperlihatkan bahwa apa yang dilakukan Satgas benar-benar memberi dampak nyata, bukan hanya secara material, tetapi juga emosional—menumbuhkan rasa aman, dihargai, dan diperhatikan.
Lebih dari Sekadar Penugasan
Kegiatan Bikomsos di Aifat Timur membuktikan bahwa misi TNI di Papua bukan semata urusan militer, melainkan juga misi kemanusiaan. Di tengah keterbatasan fasilitas, sulitnya akses, serta kerasnya kehidupan di perbatasan, kehadiran Satgas Yonif 10 Marinir/SBY membawa pesan bahwa negara tetap hadir, menjangkau mereka yang jauh dari pusat pembangunan.
Langkah-langkah sederhana seperti membagikan pakaian, berdialog dengan warga, dan membangun komunikasi yang hangat menjadi pondasi penting bagi terciptanya hubungan yang harmonis antara TNI dan masyarakat Papua. Inilah modal sosial yang sesungguhnya: kepercayaan, persaudaraan, dan kepedulian yang berbalas.
Harapan Baru di Tanah Perbatasan
Hari itu, Distrik Aifat Timur tidak hanya menjadi saksi kegiatan sosial, tetapi juga lahirnya harapan baru. Senyum anak-anak, ungkapan syukur para orang tua, hingga keakraban yang terjalin antara prajurit dan masyarakat adalah bukti bahwa kehangatan bisa tumbuh bahkan di wilayah yang jauh dari pusat peradaban.
Satgas Pamtas Yonif 10 Marinir/SBY membuktikan bahwa menjaga perbatasan tidak selalu harus dengan senjata yang terhunus, tetapi bisa dengan tangan yang mengulurkan kasih, hati yang mau mendengar, dan kepedulian yang nyata.
(PenSatgas Yonif 10 Marinir SBY/ Wartamiliter.com )