Dari TMMD untuk Rakyat: Rumah Ibu Walimah Jadi Simbol Kehadiran Negara di Tengah Rakyat Kecil

3 weeks ago 9

TEMANGGUNG - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung resmi ditutup pada Kamis (21/8/2025) dengan upacara di Lapangan Desa Banaran, Kecamatan Tembarak. Namun, di balik kemeriahan seremoni penutupan itu, ada sebuah kisah kemanusiaan yang lebih menyentuh hati: peninjauan rumah Ibu Walimah, seorang janda lansia yang kini bisa bernafas lega setelah rumah reyotnya berubah menjadi hunian layak berkat TMMD.

Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, S.H., M.Sos., M.M., bersama jajaran pejabat TNI, Forkopimda, dan tokoh masyarakat, menyempatkan diri mendatangi kediaman sederhana milik Ibu Walimah di RT 03 RW 01 Desa Banaran. Kunjungan itu menjadi penutup simbolis dari 30 hari kerja keras prajurit TNI dan warga, sekaligus menggarisbawahi esensi sejati TMMD: menghadirkan negara untuk rakyat kecil.

Air Mata Haru di Rumah Baru

Menyambut kedatangan rombongan, Ibu Walimah tak kuasa menahan tangis. Dengan suara bergetar, ia menceritakan bagaimana rumah lamanya dulu nyaris roboh atap bocor, lantai masih tanah, dan dinding lapuk dimakan usia.

“Dulu kalau hujan, saya basah kuyup. Malam hari dingin sekali, saya sering tidak bisa tidur. Sekarang rumah saya sudah kokoh, bersih, nyaman. Saya bisa tidur nyenyak tanpa takut atap jatuh. Terima kasih Pak Tentara, saya tidak tahu bagaimana harus membalasnya, ” ungkapnya sambil mengusap air mata.

Keharuan itu tak hanya dirasakan sang pemilik rumah, tetapi juga oleh para tamu yang hadir. Rumah Ibu Walimah adalah satu dari tiga unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang direhabilitasi penuh melalui program TMMD ke-125, hasil sinergi TNI, masyarakat, Baznas, serta Dana Desa.

TMMD: Lebih dari Sekadar Infrastruktur

Dalam keterangannya, Brigjen TNI Bambang Sujarwo menegaskan bahwa TMMD bukan hanya tentang membangun jalan, jembatan, atau fasilitas umum semata. Lebih dari itu, program ini menyentuh sisi paling mendasar dari kehidupan manusia: rasa aman, layak, dan bermartabat.

“TMMD adalah bentuk cinta tanah air dalam wujud paling nyata. Membangun rumah Ibu Walimah bukan sekadar menata tembok dan atap, tetapi juga menegakkan kembali harapan hidup yang lebih layak. Ini bukti bahwa negara hadir untuk rakyat, ” tegasnya.

Jenderal bintang satu itu berharap, kehadiran rumah baru bagi Ibu Walimah dapat menjadi awal kehidupan yang lebih baik, sekaligus menginspirasi masyarakat untuk terus bergotong royong demi kemajuan bersama.

Kebersamaan yang Menjadi Kekuatan

Program TMMD Reguler ke-125 di Temanggung bukan hanya menghasilkan infrastruktur fisik, melainkan juga memperkuat ikatan sosial antara TNI dan rakyat. Selama sebulan penuh, prajurit dan warga bekerja bahu-membahu, membangun fasilitas umum, memperbaiki rumah, hingga membuka akses jalan yang lebih layak.

Kolaborasi ini semakin bermakna karena turut didukung oleh berbagai pihak, mulai dari Baznas, Kementerian Agama, Polri, hingga pemerintah daerah. Kehadiran mereka pada kunjungan ke rumah Ibu Walimah seakan menegaskan bahwa TMMD adalah kerja kolektif bangsa demi rakyat di pelosok.

Sebuah Penutup yang Menggetarkan

Bagi banyak orang, rumah hanyalah bangunan. Namun bagi Ibu Walimah, rumah barunya adalah simbol kehidupan baru tempat di mana ia bisa merasa aman, hangat, dan dihargai.

Momentum ini menjadi penutup yang menggetarkan dari perjalanan TMMD Reguler ke-125. Dari sebuah rumah sederhana, pesan besar itu terpancar: bahwa pembangunan sejati bukan hanya soal fisik, melainkan tentang kemanusiaan.

(Pendim 0706/Temanggung)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |