PUNCAK - Di tengah medan berat dan keterbatasan akses yang membentang di wilayah pegunungan Papua, hadir secercah harapan dari para prajurit TNI yang tak hanya mengemban tugas menjaga perbatasan, tetapi juga merawat kemanusiaan. Melalui program "Pastoor" (Pelayanan Kesehatan dari Pintu ke Pintu), personel Pos Ambobera Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 732/Banau mengunjungi langsung rumah-rumah warga di Kampung Ambobera, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada 6 Agustus 2025.
Dalam program ini, para prajurit turun langsung menyusuri pemukiman, memberikan layanan kesehatan dasar seperti pemeriksaan tekanan darah, pengobatan ringan, dan pembagian obat-obatan secara cuma-cuma. Di balik kesederhanaan alat medis yang dibawa, tersimpan ketulusan niat dan komitmen untuk menjangkau mereka yang selama ini jauh dari sentuhan pelayanan kesehatan.
Bapak Barnabas Murib, salah satu warga yang menerima pelayanan ini, menyampaikan rasa terima kasihnya dengan suara bergetar,
“Kami sangat bersyukur. Biaya ke puskesmas itu mahal dan jalannya jauh. Tapi hari ini, bapak-bapak TNI datang langsung ke rumah kami. Kami merasa diperhatikan dan tidak sendirian.”
Komandan Satgas Yonif 732/Banau, Letkol Inf Muhammad Nurul Chabibi, S.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kehadiran TNI di tengah masyarakat.
“Program Pastoor ini menjadi bukti bahwa TNI tidak hanya hadir sebagai penjaga wilayah, tapi juga sebagai saudara bagi masyarakat perbatasan. Kami ingin memastikan setiap warga, tak peduli sejauh apa pun mereka tinggal, tetap mendapatkan haknya atas layanan kesehatan, ” ungkapnya.
Tak hanya masyarakat yang tersentuh, apresiasi juga datang dari Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto. Ia menyebut bahwa kehadiran TNI melalui pelayanan kemanusiaan seperti ini merupakan manifestasi dari hati nurani prajurit.
“Setiap langkah pelayanan yang diberikan adalah investasi masa depan bangsa. Komunitas di perbatasan harus tumbuh dalam keadaan sehat dan sejahtera. TNI bukan hanya alat pertahanan, tapi juga pelindung kehidupan dan kemanusiaan, ” tegasnya.
Di wilayah seperti Ambobera, di mana jarak dan waktu sering kali menjadi penghalang utama, program Pastoor telah membuka mata bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang simbol, tetapi tentang akses yang setara terhadap hak-hak dasar sebagai warga negara termasuk hak untuk sehat.
Melalui pelayanan ini, Yonif 732/Banau tidak hanya membawa obat, tetapi juga harapan. Tidak hanya menjaga batas, tetapi juga merawat kehidupan.
Verifikasi:
Komandan Satgas Media Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono