PAPUA - Di tengah hijaunya pegunungan Nduga, sebuah momen haru sekaligus membahagiakan baru saja terjadi. Prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, yang sehari-hari bertugas menjaga keamanan di perbatasan, menunjukkan wajah lain dari tugas mulianya: ikut menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Melalui program “Rosita” (Borong Hasil Tani), mereka datang langsung ke Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, untuk membeli seluruh hasil panen warga.
Hari itu, Selasa (19/8), suasana kampung berubah menjadi pasar dadakan. Deretan sayur-sayuran segar, buah-buahan, hingga umbi-umbian yang baru saja dipetik dari kebun, tersusun rapi di depan rumah warga. Namun pembelinya bukan pedagang seperti biasanya, melainkan para prajurit TNI yang dengan senyum hangat memborong seluruh hasil tani warga.
“Terima Kasih, Bapak Tentara...”
Bagi masyarakat Mumugu, peristiwa ini bukan sekadar transaksi jual beli, melainkan bentuk perhatian yang menyentuh hati. Mama Bety, salah satu petani, tak mampu menyembunyikan rasa harunya ketika melihat hasil kebunnya ludes dibeli. Dengan mata berkaca-kaca, ia berucap lirih, “Terima kasih kepada Bapak Tentara yang sudah membeli hasil tani kami. Semoga ini bisa terus berlanjut.”
Baginya, hasil panen yang biasanya sulit terjual karena akses pasar terbatas, kini menjadi berkah. Uang yang ia terima hari itu bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga memberi semangat untuk terus mengolah kebun di tengah keterbatasan.
Ekonomi Bergerak, Kebersamaan Terjalin
Komandan Titik Kuat Batas Batu, Lettu Inf Alief Fiano, menjelaskan bahwa kegiatan Rosita adalah bagian dari pembinaan teritorial Satgas. “Kami ingin membantu perputaran ekonomi warga, meningkatkan pendapatan mereka, dan yang terpenting mempererat hubungan TNI dengan masyarakat. Kami bukan hanya penjaga batas, tapi juga bagian dari keluarga besar Papua, ” ujarnya.
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak warga yang tersenyum lega karena hasil tani mereka diapresiasi. Bagi mereka, ini bukan sekadar bantuan, melainkan bentuk nyata dari kehadiran negara yang peduli dan memahami kesulitan warga di pedalaman.
Visi Besar TNI untuk Papua
Dukungan penuh juga datang dari Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, yang menegaskan bahwa program ini sejalan dengan visi besar TNI di Papua.
“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun hati dan semangat warga. Dengan membantu perekonomian mereka, kami ingin mereka merasakan bahwa negara hadir, bahwa mereka tidak sendiri. Sinergi antara TNI dan rakyat adalah kunci untuk Papua yang lebih sejahtera, ” ungkapnya.
Negara Hadir di Setiap Senyum Warga
Momen di Mumugu ini menjadi pengingat bahwa di balik seragam loreng, ada hati yang peduli dan tangan yang siap membantu. Para prajurit yang biasanya identik dengan menjaga perbatasan dan keamanan, kini juga menjadi penggerak ekonomi rakyat di pelosok negeri.
Program *Rosita* bukan hanya soal membeli hasil tani, tapi juga menumbuhkan harapan. Harapan bahwa meski hidup jauh dari hiruk pikuk kota, masyarakat Papua tetap merasakan sentuhan hangat negara. Dari senyum para petani, terpancar rasa syukur bahwa kemerdekaan dan perhatian negara benar-benar hadir hingga ke pelosok Nduga.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono