Sinak, Papua Tengah – Suasana hangat penuh haru menyelimuti Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, ketika prajurit Satgas Yonif 142/KJ hadir bukan dengan senjata, melainkan dengan tangan terbuka dan hati tulus untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Melalui program Borong Hasil Tani (Botani), para prajurit membeli langsung hasil kebun warga, mulai dari ubi jalar, sayur-mayur, hingga hasil panen lainnya, sebagai langkah nyata untuk menggerakkan roda ekonomi lokal. Kamis (18/09/2025).
Bagi warga Sinak, kehadiran TNI di pasar sederhana itu bukan sekadar transaksi jual beli, melainkan simbol kepedulian yang menumbuhkan harapan. Hasil kebun yang selama ini kerap sulit terjual kini memiliki pasar yang pasti. Tidak ada lagi cerita panen terbuang percuma, sebab Satgas datang sebagai pembeli yang adil sekaligus sahabat yang tulus.
Dorong Perekonomian, Angkat Martabat Petani
Program Botani yang digagas Satgas Yonif 142/KJ bukanlah hal besar jika dilihat dari kacamata kota, namun bagi masyarakat pedalaman Papua, langkah kecil ini memiliki arti yang sangat mendalam.
Seorang prajurit Satgas menegaskan, program ini adalah wujud nyata kehadiran TNI sebagai bagian dari rakyat.
“Borong hasil tani adalah langkah sederhana, tapi penuh makna. Kami ingin membantu masyarakat merasakan hasil nyata dari kerja keras mereka. Dengan membeli langsung panen warga, kami berharap perekonomian lokal bergerak dan kesejahteraan rakyat semakin meningkat, ” ujarnya.
Bagi petani kecil, kepastian pasar adalah segalanya. Hasil kebun yang biasanya hanya ditukar dengan kebutuhan sederhana kini dihargai secara layak. Uang yang diterima dapat digunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga, biaya sekolah anak, atau bahkan modal mengolah lahan berikutnya.
Suara Haru dari Warga
Warga Sinak menyambut program ini dengan penuh syukur. Salah seorang mama Papua yang kesehariannya berkebun ubi jalar menyampaikan rasa bahagianya saat hasil panennya dibeli langsung oleh prajurit TNI.
“Kami senang sekali, hasil panen kami tidak terbuang. Terima kasih bapak TNI sudah membantu dan membeli hasil kebun kami, ” ungkapnya dengan mata berbinar.
Bagi para mama Papua, hasil kebun bukan hanya sumber penghidupan, tetapi juga simbol harga diri dan kerja keras. Karena itu, ketika Satgas hadir membeli panen mereka, rasa bangga dan bahagia seakan bertemu dalam satu momen.
Hubungan yang Saling Menguatkan
Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat. Hasil tani yang diborong juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi prajurit sehari-hari di pos. Dengan begitu, tercipta hubungan yang saling menguatkan: rakyat mendapat pasar yang pasti, sementara prajurit dapat merasakan langsung hasil bumi yang tumbuh subur di tanah Papua.
Lebih dari sekadar transaksi, kegiatan ini menumbuhkan rasa kekeluargaan yang kian erat. Prajurit TNI tidak hanya dilihat sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas yang peduli dan hadir di setiap denyut kehidupan masyarakat.
Menanam Harapan Baru
Program Botani menjadi bukti nyata bahwa pembangunan dan kesejahteraan bisa dimulai dari langkah sederhana: menghargai hasil jerih payah rakyat. Melalui pendekatan humanis ini, Satgas Yonif 142/KJ membangun kepercayaan dan memperkuat jembatan persaudaraan antara TNI dan masyarakat Papua.
Kini, setiap transaksi dalam program Botani bukan hanya soal jual beli, tetapi juga tentang menanam harapan baru bahwa kehidupan yang lebih baik bukanlah mimpi. Harapan bahwa TNI selalu hadir sebagai sahabat, pengayom, sekaligus bagian tak terpisahkan dari rakyat Papua.
(PenSatgas Yonif 142/KJ)