TEMANGGUNG - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, ternyata tak hanya mengukir capaian fisik seperti pembangunan jalan, rumah layak huni, atau pos kamling. Di balik dentuman alat kerja dan derap langkah prajurit, terselip kisah sederhana yang memancarkan hangatnya kebersamaan antara TNI dan masyarakat.
Sabtu (09/08/2025), Yanto menantu dari Ibu Walimah, penerima bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) terlihat duduk santai di teras rumah. Di hadapannya, Babinsa Koramil 11/Tembarak, Serda Hermanto, tengah meracik tembakau khas Banaran. Percakapan mereka mengalir begitu saja, tanpa sekat, membahas banyak hal: mulai dari pembangunan rumah, hasil panen tembakau, hingga cerita keseharian warga lereng Sumbing.
“Kehadiran TNI dan Polri sangat terasa manfaatnya. Bukan cuma membantu bangun rumah atau jalan, tapi juga ikut hadir di kegiatan warga, termasuk saat ada kesenian malam hari, ” tutur Yanto, sembari sesekali membetulkan lipatan tembakau di tangannya.
Suasana Lebih Tertib dan Aman
Menurut Yanto, perubahan besar yang ia rasakan bukan hanya pada wujud fisik bangunan, tetapi juga suasana sosial di desa. “Kadang kalau ada pentas seni malam suka ada yang ribut, tapi sekarang lebih tenang. Kehadiran TNI dan Polri membuat warga merasa lebih nyaman, ” ujarnya.
Kebersamaan yang terjalin di sela-sela pembangunan ini menciptakan ruang komunikasi yang lebih luas. Obrolan tidak melulu soal proyek atau pekerjaan, melainkan juga membahas budaya tembakau yang sudah mengakar di Banaran, perkembangan desa, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Membangun Infrastruktur, Merajut Rasa
Bagi Satgas TMMD, interaksi seperti ini adalah bagian dari misi yang tak kalah penting dari pembangunan fisik. Komunikasi sosial menjadi jembatan untuk memahami kebutuhan warga secara lebih utuh, sekaligus mempererat ikatan antara prajurit dan masyarakat.
“TMMD bukan hanya soal membangun infrastruktur, tapi juga membangun hubungan kemanusiaan yang erat. Dari situ akan lahir rasa saling memiliki dan tanggung jawab bersama untuk menjaga apa yang telah dibangun, ” ungkap salah satu anggota Satgas.
Di Desa Banaran, aroma tembakau yang khas berpadu dengan tawa ringan dan percakapan akrab menjadi penanda bahwa pembangunan sejati adalah ketika hati ikut tersentuh. Dan itulah yang sedang dilakukan TMMD — menorehkan harmoni di lereng Sumbing, satu obrolan hangat demi satu.
(Pendim 0706/Temanggung)