Aroma Tembakau Banaran, Menjadi Jembatan Kedekatan TNI-Polri dengan Warga Desa

3 weeks ago 8

TEMANGGUNG - Rabu (20/08/2025), suasana hangat dan penuh kekeluargaan melingkupi Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Bukan hanya karena semangat gotong royong dalam program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125, tetapi juga melalui sebuah kebersamaan yang lebih sederhana namun penuh makna: menikmati tembakau khas Banaran bersama-sama.

Kehadiran anggota TNI dan Polri di desa yang terletak di kaki Gunung Sumbing itu semakin dekat dengan masyarakat melalui interaksi yang tidak biasa. Pak Khamdan, salah satu petani tembakau setempat, dengan ramah menyuguhkan berbagai jenis tembakau, dari yang ringan hingga yang lebih berat rasa dan aromanya. Tak hanya menikmati tembakau, momen tersebut menjadi sarana berbagi cerita dan tawa antara aparat negara dan warga, menghapus sekat antara mereka dalam suasana yang penuh kehangatan.

Tembakau: Lebih dari Sekadar Tanaman

Bagi warga Banaran, tembakau bukan hanya komoditas ekonomi, melainkan juga bagian dari kehidupan sosial mereka. Setiap helaan asap tembakau yang dipersatukan dengan tawa dan obrolan ringan menciptakan sebuah ruang sosial yang mempererat ikatan. Kehangatan yang tercipta dalam kebersamaan ini bukan hanya soal bekerja bersama di bawah terik matahari, tetapi juga tentang merayakan budaya dan hasil bumi mereka.

“Tembakau Banaran itu istimewa, Pak. Rasa dan aromanya beda. Kalau TNI dan Polri sudah coba, saya harap mereka bisa mengenalkan tembakau kami lebih luas lagi, ” ujar Pak Khamdan, sambil tersenyum.

Tembakau Banaran yang selama ini dikenal dengan cita rasa uniknya, kini kembali mendapat sorotan. Kualitas yang terjaga dan keaslian rasa yang ditawarkan menjadikan tembakau ini sebagai salah satu komoditas unggulan yang patut diperkenalkan ke pasar lebih luas.

Membangun Kedekatan Lewat Kebersamaan

Bukan hanya sekadar mengerjakan pembangunan fisik, interaksi antara aparat dan masyarakat ini memperlihatkan bahwa TMMD Reguler ke-125 telah berhasil menciptakan hubungan yang lebih dari sekadar profesional. Tembakau menjadi medium sosial yang menyatukan, mempererat rasa saling percaya dan menghargai antara TNI, Polri, dan warga desa.

Tak ada jarak yang terlihat dalam kebersamaan ini. TNI, Polri, dan warga berbagi cerita, berbagi pengalaman, serta menikmati hasil bumi yang menjadi kebanggaan mereka. “Dulu kami sering hanya mendengar cerita tentang tembakau Banaran, sekarang bisa merasakannya langsung, ” ungkap Sertu Agus, salah satu anggota TNI yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Potensi Lokal yang Dikenalkan kepada Dunia

Selain mempererat hubungan antaraparat dan warga, momen ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperkenalkan potensi lokal yang dimiliki. Dengan kualitas tembakau yang terjaga dan cita rasa yang khas, Banaran kini tidak hanya dikenal lewat pembangunan infrastruktur, tetapi juga sebagai pusat tembakau berkualitas.

Program TMMD Reguler ke-125 telah memberikan warisan tidak hanya berupa pembangunan fisik, tetapi juga meningkatkan nilai sosial dan budaya desa. Tembakau menjadi simbol kebanggaan warga Banaran yang kini dikenal lebih luas.

Sebagai simbol kebanggaan dan pengikat silaturahmi, tembakau Banaran berhasil menghidupkan kembali aroma khas desa ini. Interaksi antara masyarakat dan aparat negara ini membuktikan bahwa pembangunan sejati tidak hanya terletak pada pembangunan fisik, tetapi juga pada kebersamaan dan kepercayaan yang terus dijaga antara masyarakat dan negara.

Sebuah Desa dengan Potensi yang Tak Terbatas

Banaran kini tak hanya dikenal sebagai desa yang mendapatkan perhatian dalam hal pembangunan fisik, tetapi juga sebagai desa yang menghidupkan kembali tradisi dan kekayaan lokal mereka. Aroma tembakau menjadi simbol keberhasilan, tidak hanya dalam pembangunan infrastruktur, tetapi juga dalam membangun kedekatan antarwarga dan aparat negara.

Melalui kebersamaan ini, Banaran menunjukkan kepada dunia bahwa TMMD Reguler ke-125 bukan hanya tentang jalan yang dibangun atau rumah yang direhabilitasi, tetapi juga tentang hubungan sosial yang dipupuk melalui nilai kebersamaan dan rasa saling menghargai.

(Pendim 0706/Temanggung)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |