Air Kehidupan di Tanah Tandus: Prajurit Yonif 700/WYC Jadi Penyelamat Warga Kampung Kago

2 hours ago 2

ILAGA, PUNCAK - Di pedalaman Papua, ketika air bersih menjadi barang mewah yang nilainya melebihi emas, prajurit TNI dari Satgas Yonif 700/WYC Pos Kosatgas hadir membawa secercah kehidupan. Pada Rabu (17/9/2025), deru mobil tangki TNI terdengar di Kampung Kago, Distrik Ilaga. Namun kali ini, bukan senjata atau amunisi yang mereka bawa, melainkan air bersih yang menjadi kebutuhan paling vital bagi warga setempat.

Air yang Lebih Mahal dari Emas

Kampung Kago dikenal dengan kondisi geografis yang keras. Tanahnya tandus, air sulit ditemukan, dan warga harus berjalan jauh hanya untuk mendapatkan sumber air yang tak selalu layak konsumsi. Situasi ini menjadi beban berat, terutama bagi kaum perempuan dan anak-anak.

Melalui program Binter Terbatas, Satgas Yonif 700/WYC menjawab jeritan hati masyarakat dengan menghadirkan bantuan nyata. Air bersih dialirkan ke jerigen-jerigen, ember, dan wadah seadanya milik warga. Bagi mereka, setiap tetes yang jatuh bukan sekadar cairan, melainkan harapan.

Prajurit Jadi Sahabat Kehidupan

Salah satu sosok yang menjadi pusat perhatian adalah Pratu Firman, prajurit muda yang dengan penuh ketulusan menyalurkan air dari tangki ke wadah warga. Senyum tulusnya seakan menegaskan bahwa tugas TNI bukan hanya menjaga perbatasan, tetapi juga memastikan rakyat di pelosok bisa bertahan hidup.

“Ini tugas kami. Membagikan air bersih tidak kalah penting dari tugas operasi lainnya. Melihat senyum Mama-Mama dan anak-anak, itu semangat terbesar bagi kami. Air ini adalah kasih dari TNI untuk rakyat, ” ujar Pratu Firman.

Di sekitarnya, anak-anak menyambut dengan sorak kegirangan. Mata mereka berbinar menyaksikan air jernih memenuhi wadah. Sementara itu, para orang tua tampak menghela napas lega, seolah beban panjang mereka terangkat seketika.

Air Mata Haru Warga Kago

Mama Sipiria (50), salah satu warga, tak kuasa menahan tangis saat menerima bantuan air bersih. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan rasa syukurnya.

“Sudah lama kami kesulitan. Harus jalan jauh dan antre lama untuk dapat air yang tidak selalu bersih. Kedatangan bapak TNI ini seperti mukjizat. Mereka datang membawa air untuk kehidupan kami, untuk minum, masak, dan mandi anak-anak. Terima kasih, TNI! Kalian malaikat penyelamat bagi kami di Kago, ” ujarnya sambil memeluk jerigen berisi air.

Momen itu menjadi saksi nyata betapa besar arti kepedulian sederhana di tengah keterbatasan.

Lebih dari Sekadar Misi Militer

Keberadaan Satgas Yonif 700/WYC di Puncak bukan hanya soal operasi pengamanan. Mereka telah menjelma menjadi bagian dari denyut nadi masyarakat. Dengan menyediakan air bersih, mereka membuktikan bahwa prajurit TNI hadir sebagai pelindung sekaligus sahabat yang mengulurkan tangan di saat warga paling membutuhkan.

Kegiatan pembagian air ini juga menjadi gambaran nyata tentang makna sejati pengabdian. Bahwa menjaga rakyat bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan setetes air yang memberi kehidupan.

Penutup: Tetesan yang Menghidupkan

Di bawah terik matahari Ilaga, prajurit Yonif 700/WYC menorehkan kisah heroik yang tak tertulis di medan tempur. Kisah tentang air yang mengalir membawa kehidupan, tentang tentara yang hadir bukan hanya sebagai penjaga, tetapi juga sebagai penyelamat.

Bagi warga Kampung Kago, setiap jerigen yang terisi adalah hadiah kehidupan. Bagi prajurit TNI, setiap senyum yang muncul adalah kemenangan sejati. Dan bagi Indonesia, ini adalah bukti bahwa di ujung negeri, kepedulian dan persaudaraan tetap mengalir deras seperti air bersih yang dibawa para prajurit.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |