INTAN JAYA - Pegunungan Papua selalu menyimpan kisah tentang ketangguhan warganya yang hidup dengan segala keterbatasan. Namun, Sabtu (30/8/2025), udara dingin Distrik Homeyo dipenuhi kehangatan berbeda. Ratusan warga dari 21 desa berbondong-bondong menuju Desa Pogapa, tempat pembagian bantuan beras digelar. Di sana, prajurit Satgas Mobile Yonif 113/JS bersama Pemerintah Distrik Homeyo hadir membawa kabar gembira: 1.950 kilogram beras dibagikan untuk masyarakat.
Acara berlangsung di halaman Koperasi depan Gereja GKII Pogapa, dipimpin oleh Kepala Distrik Homeyo yang diwakili Bapak Jaya Kolombau. Dengan senyum hangat, ia menyerahkan beras secara simbolis kepada warga. Di sampingnya, prajurit Satgas Yonif 113/JS dengan seragam loreng ikut membantu menata dan membagikan karung-karung beras kepada masyarakat yang telah menunggu dengan sabar.
Beras yang Menjadi Nafas Hidup
Bagi banyak keluarga di Homeyo, sekarung beras bukan hanya soal pangan, melainkan juga tentang rasa aman. Di wilayah pegunungan yang akses transportasinya terbatas, harga bahan pokok sering melambung tinggi. Membawa beras hingga ke pelosok kampung bukan pekerjaan mudah; butuh perjalanan panjang melewati jalan berbatu, jalur tanah, bahkan menyeberangi sungai. Karena itu, kehadiran bantuan ini benar-benar disambut penuh syukur.
Seorang warga Desa Pogapa, Mama Dorkas (38), tak bisa menyembunyikan rasa harunya.
“Kami sangat terbantu. Jalan ke kota jauh, harga beras juga mahal. Dengan bantuan ini, keluarga kami bisa tenang beberapa minggu ke depan. Terima kasih pemerintah, terima kasih TNI yang sudah datang langsung ke kampung kami, ” ujarnya sambil memeluk erat anak bungsunya.
Sinergi yang Menguatkan
Satgas Mobile Yonif 113/JS hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam menjalankan misi kemanusiaan. Dengan membantu pembagian beras, para prajurit memastikan distribusi berjalan tertib, aman, dan merata hingga ke pelosok.
Dansatgas Mobile Yonif 113/JS menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen TNI untuk selalu hadir di tengah rakyat.
“Kami berharap bantuan ini tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga menghadirkan rasa aman. TNI akan selalu bersinergi dengan pemerintah untuk mendukung kegiatan kemanusiaan, apalagi di daerah yang jauh dari akses pusat, ” ucapnya.
Pesan Kehadiran Negara
Bantuan beras ini sejatinya bukan hanya soal pangan. Lebih dari itu, ia adalah pesan kuat bahwa negara hadir hingga ke pelosok pegunungan. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan tantangan medan, warga Homeyo merasakan uluran tangan yang nyata.
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, dalam keterangannya menegaskan bahwa aksi nyata semacam ini adalah bentuk implementasi tugas TNI di Papua.
“Kehadiran prajurit bersama pemerintah menunjukkan bahwa negara tidak pernah meninggalkan masyarakatnya. Tugas TNI bukan hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga memastikan kebutuhan dasar rakyat bisa terpenuhi, ” tegasnya.
Harapan yang Menyala
Pembagian beras hari itu berakhir dengan wajah-wajah cerah dan senyum yang tulus. Anak-anak berlari membawa plastik kecil berisi beras, sementara orang tua dengan hati-hati memanggul karung untuk dibawa pulang. Lebih dari sekadar bantuan, 1.950 kilogram beras itu telah berubah menjadi simbol harapan dan penguat semangat hidup masyarakat Homeyo.
Sinergi TNI dan pemerintah di tanah Papua membuktikan bahwa pelayanan terbaik kepada rakyat bisa terwujud dengan langkah nyata, meski berada di ujung negeri. Di balik loreng prajurit dan tangan pemerintah, masyarakat Homeyo kini percaya: harapan akan selalu ada, bahkan di tengah pegunungan yang sunyi.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono