PAPUA - Di tengah keindahan alam Papua yang menawan, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam upaya membangun kesejahteraan masyarakat. Tentara Nasional Indonesia (TNI) hadir sebagai garda terdepan, tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan serta jembatan komunikasi antara pemerintah dan rakyat. Rabu, 5 Maret 2025.
TNI dan Amanat Inpres 9/2020: Membangun Papua dari Segala Aspek
Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020, TNI menjalankan tiga misi utama di Papua, yaitu:
- Menjaga keamanan dan stabilitas wilayah agar masyarakat dapat hidup dengan damai.
- Mendukung pemerintah daerah dalam penyediaan layanan dasar bagi masyarakat.
- Membangun komunikasi sosial yang inklusif, guna mempererat hubungan antara negara dan rakyat Papua.
Sebagai bagian dari solusi, TNI melalui berbagai Satuan Tugas (Satgas) telah diterjunkan di berbagai wilayah Papua, bekerja proaktif dalam menciptakan stabilitas dan membangun kehidupan masyarakat.
Keamanan: Fondasi Utama Percepatan Pembangunan
Stabilitas keamanan menjadi syarat utama keberhasilan pembangunan di Papua. TNI sangat memahami pentingnya hal ini dan terus berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat.
Namun, berbagai tantangan keamanan masih ada. Salah satu ancaman terbesar adalah Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) atau yang sebelumnya dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok ini terus melakukan aksi kriminal dan kekerasan yang tidak hanya mengganggu stabilitas, tetapi juga mengancam keselamatan warga lokal maupun asing yang berkontribusi dalam pembangunan Papua.
Salah satu tragedi yang menjadi bukti nyata adalah pembunuhan terhadap Glen Malcolm Conning, seorang pilot asal Selandia Baru yang bekerja untuk PT Intan Angkasa Air Service. Glen dibunuh secara brutal oleh OPM pada 5 Agustus 2024, sebuah aksi yang tidak hanya menodai perdamaian, tetapi juga menunjukkan ancaman nyata terhadap komunitas internasional yang ikut membantu pembangunan Papua.
Pada 6 Agustus 2024, TNI langsung bergerak cepat melakukan evakuasi jenazah Pilot Glen, serta menyelamatkan tenaga kesehatan, guru, dan balita yang terdampak konflik. Tanpa menunggu permintaan dari keluarga korban atau pemerintah Selandia Baru, TNI melakukan aksi ini murni sebagai wujud kepedulian kemanusiaan.
Selain itu, pada 21 September 2024, TNI berhasil membebaskan sandera Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, yang sebelumnya ditawan oleh kelompok separatis. Keberhasilan ini merupakan pencapaian luar biasa dan membuktikan profesionalisme serta dedikasi tinggi TNI dalam menjaga keamanan serta melindungi warga, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sinergi dengan Masyarakat: Kunci Keberhasilan TNI di Papua
Panglima Koops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa keamanan adalah fondasi utama bagi percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Keamanan merupakan faktor kunci dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Papua. TNI dan Polri memahami hal ini, sehingga kami terus berupaya menjaga stabilitas keamanan di seluruh wilayah Papua. Tidak hanya melalui operasi militer, tetapi juga dengan membangun kedekatan dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Dengan membangun hubungan yang baik, diharapkan tercipta sinergi yang kuat dalam menjaga keamanan dan mendukung percepatan pembangunan di Papua."
TNI: Simbol Harapan dan Kemajuan Papua
Kehadiran TNI di Papua bukan sekadar penjaga perbatasan, tetapi juga saudara, sahabat, dan pelindung bagi masyarakat. Dengan komitmen yang tinggi, profesionalisme, dan pendekatan humanis, TNI terus menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan Papua yang aman, maju, dan sejahtera.
Diharapkan, sinergi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat akan semakin mempercepat kemajuan Papua menuju masa depan yang lebih cerah.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono