Sapaan Hangat Prajurit Marinir di Kampung Yahukimo: Menjaga Perdamaian dan Membangun Ikatan di Tanah Perbatasan

5 hours ago 1

PAPUA - Di kawasan perbatasan yang kaya dengan keindahan alam dan kearifan lokal, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir melaksanakan misi yang lebih dari sekadar menjaga batas negara. Mereka hadir untuk menyapa, mendengarkan, dan merajut ikatan persaudaraan yang kokoh dengan masyarakat Kampung Yahukimo, yang terletak di kawasan Honai-Honai, Distrik Anggruk, Papua Pegunungan. Senin 21 April, 2025.

Dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan, para prajurit marinir melakukan pendekatan humanis, berbincang dengan warga, mendengarkan harapan serta keluhan mereka, dan memberikan bantuan sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Ini bukan hanya sekadar kegiatan militer, melainkan momen untuk berbagi perhatian dan cinta tanah air dengan sesama.

“Kami hadir di sini bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tetapi sebagai saudara yang peduli dengan kehidupan masyarakat di Kampung Yahukimo, ” ujar Dansatgas Letkol Marinir Siswanto, dengan penuh ketulusan, yang menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mempererat hubungan emosional antara TNI dan rakyat di wilayah perbatasan.

Kedatangan prajurit Yonif 1 Marinir disambut antusias oleh masyarakat Kampung Yahukimo. Tertawa, berbincang, dan berbagi cerita, suasana penuh damai dan kebersamaan tercipta di setiap sudut kampung. Masyarakat merasa dihargai dan diterima, seolah-olah prajurit TNI sudah menjadi bagian dari keluarga mereka sendiri.

Di sisi lain, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya strategis Satgas Pamtas dalam menciptakan kondisi aman dan kondusif di wilayah perbatasan RI-PNG. Lebih dari itu, kegiatan ini semakin memperkuat semangat kemanunggalan TNI dan rakyat yang telah menjadi landasan utama dalam membangun kedamaian dan stabilitas di Papua Pegunungan.

Melalui pendekatan penuh kasih dan kepedulian, Satgas Pamtas Yonif 1 Marinir membuktikan bahwa kedamaian sejati bukan hanya datang dari kekuatan senjata, tetapi juga dari hubungan yang erat antara prajurit dan masyarakat. Sebuah simbol bahwa di setiap senyum dan jabat tangan, ada kekuatan untuk memperkuat persatuan bangsa.

Autentikasi: Kopda M Fajar 

Read Entire Article
Masyarakat | | | |