Paskah di Tanah Damai: Tradisi Bakar Batu Satukan TNI dan Rakyat di Lembah Wuloni

6 hours ago 1

PAPUA - Di antara hamparan pinus yang tenang dan langit Ilaga yang membiru, terukir sebuah kisah yang menggugah hati. Masyarakat Kampung Wuloni dan prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti menjadikan perayaan Paskah 2025 sebagai momentum penuh makna, bukan hanya melalui doa dan ibadah, tapi lewat tradisi bakar batu ritual sakral yang menyatukan hati dan menyulam perdamaian. Senin 21, April 2025.

Dalam suasana syukur dan kehangatan, masyarakat lokal dan para prajurit TNI bahu-membahu mengumpulkan batu, membungkus bahan makanan dalam daun pisang, dan menyalakan api kehidupan. Namun kali ini, bakar batu tak hanya memasak ubi dan daging, tapi juga menghangatkan relasi, mengikis sekat, dan membumikan rasa saling percaya di tengah perbedaan.

"Kami merasa terhormat bisa merayakan Paskah bersama saudara-saudara kami di Wuloni. Ini bukan sekadar tugas, ini pengalaman yang menyentuh hati, " ucap Lettu Inf I Made Mertiana, Danpos Satgas Yonif 700, dengan mata berkaca-kaca.

Tradisi ini menghadirkan lebih dari sekadar kebersamaan. Ia menjadi ruang dialog yang penuh kehangatan tempat para tokoh masyarakat menyampaikan aspirasi, anak-anak berbagi tawa dengan prajurit, dan kehadiran TNI diterima bukan sebagai penjaga dari luar, melainkan keluarga sendiri yang pulang ke rumah.

“Kami merasa aman dan dihargai. Bapak-bapak TNI datang tidak hanya membawa senjata, tapi juga membawa kasih dan rasa hormat, ” ungkap seorang tokoh masyarakat dengan penuh haru.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, pun mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini.  

“Tradisi bakar batu ini bukan hanya warisan budaya tapi juga jembatan perdamaian. Apa yang dilakukan Satgas Yonif 700 adalah wujud nyata komitmen TNI untuk hadir bersama rakyat, membangun Papua dengan hati.”

Dalam dentingan tawa anak-anak, aroma bakar batu yang naik ke langit, dan senyum-senyum yang terukir tulus, Paskah di Wuloni tahun ini menjadi pengingat bahwa damai sejati tumbuh dari hati yang saling merangkul. Dan bahwa kehadiran TNI di tanah Papua adalah tentang kemanusiaan, bukan hanya keamanan.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |