.png)
10 hours ago
2
NDUGA - Di sebuah sudut tenang Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, langkah kaki prajurit TNI dari Satgas Yonif 733/Masariku bergema lembut di jalanan tanah merah. Tapi kali ini bukan hanya senjata yang mereka bawa melainkan senyum, sebungkus coklat, dan setumpuk pakaian bersih untuk dibagikan. Inilah wajah lain dari TNI, wajah yang menyapa bukan dengan komando, tapi dengan kepedulian yang tulus. Rabu 14 Mei 2025.
Dipimpin langsung oleh Komandan Satgas, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, S.H., patroli teritorial kali ini mengusung misi kemanusiaan. Mereka tak sekadar hadir menjaga stabilitas wilayah, tapi juga membawa pesan bahwa negara ini hadir hingga ke sudut terjauh – bukan hanya sebagai pelindung, tapi juga sebagai saudara.
“Kami ingin patroli ini menjadi ruang perjumpaan, bukan sekadar pengawasan. Kami datang bukan hanya untuk menjaga, tapi juga untuk menjalin kasih, ” ujar Letkol Julius penuh makna.
Ketika coklat dibagikan kepada anak-anak, wajah-wajah mungil itu menyala cerah. Ketika pakaian layak pakai dibagikan, ibu-ibu menyambutnya dengan senyum penuh rasa syukur. Salah satu tokoh masyarakat, Mama Bety, menyampaikan ungkapan haru yang menyentuh hati:
“TNI bukan cuma datang untuk jaga kami. Tapi juga bawa kasih. Kami merasa aman, kami merasa diperhatikan. Ini bukan bantuan kecil ini penghiburan bagi kami yang hidup dengan serba terbatas, ” ujarnya pelan.
Dalam suasana penuh kehangatan itu, tak ada jarak antara loreng dan warga. Tidak ada sekat antara prajurit dan rakyat. Hanya tawa anak-anak, rasa nyaman, dan harapan akan hari esok yang lebih baik.
Patroli humanis seperti ini akan terus dilaksanakan oleh Yonif 733/Masariku di berbagai titik di Papua. Sebuah pendekatan yang tidak hanya memperkuat keamanan, tetapi juga membangun jembatan emosional antara negara dan warganya. Dalam setiap langkah, mereka menanam benih perdamaian dan dari loreng itu, tumbuh cinta.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono
