PAPUA - Di tengah sejuknya udara pegunungan Papua, Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti kembali menorehkan kisah kemanusiaan yang penuh makna dan harapan. Pada Sabtu, 5 Juli 2025, melalui Pos Pintu Jawa, para prajurit TNI menggelar kegiatan yang tak hanya menunjukkan kepedulian, namun juga memberikan secercah harapan bagi masyarakat pedalaman yang jarang sekali mendapatkan layanan kesehatan yang layak.
Dipimpin oleh Letda Inf Risal, kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Wombru, Distrik Mage’abume, dengan peserta warga dari berbagai kampung sekitar yang membutuhkan sentuhan medis. Salah satu kisah yang mencuat adalah Etinus, seorang warga Kampung Wombru yang telah bertahun-tahun menderita sakit kepala menahun, serta Mama Yesina dari Kampung Kembru yang rela menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan pengobatan.
Di tengah kondisi alam yang keras dan akses yang terbatas, prajurit-prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti berhasil mengubah honai (rumah adat) warga menjadi klinik darurat. Dengan peralatan medis yang terbatas, mereka tetap sigap dan penuh empati merawat setiap warga yang datang, tidak hanya menyembuhkan luka fisik, tetapi juga memberikan ketenangan batin bagi mereka yang telah lama menantikan pelayanan kesehatan.
"Kami datang bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga sebagai saudara, " ujar Letda Inf Risal dengan tulus. "Di tengah keterbatasan, kami ingin menjadi solusi. Semoga kehadiran kami bisa membawa sedikit kelegaan, dan memperkuat tali persaudaraan dengan masyarakat di sini."
Kegiatan ini tidak hanya menyembuhkan fisik, tetapi juga mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat Papua. Kepercayaan dan ikatan emosional yang tercipta di tengah suasana hangat yang kontras dengan dinginnya pegunungan, menjadi bukti bahwa pengabdian TNI bukan hanya terletak pada perlindungan dan keamanan, tetapi juga pada upaya membantu masyarakat yang membutuhkan.
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi para prajurit Yonif 700/Wira Yudha Cakti. "Apa yang dilakukan oleh prajurit Yonif 700/Wira Yudha Cakti adalah cerminan sejati dari nilai-nilai kemanusiaan dan pengabdian TNI kepada rakyat, " kata Mayjen Lucky Avianto.
"Mereka tidak hanya menjaga kedaulatan negara, tetapi juga hadir sebagai pelayan masyarakat, menjangkau pelosok-pelosok negeri yang mungkin terlupakan. Ini adalah bukti nyata bahwa di setiap denyut nadi pengabdian prajurit, ada cinta yang tulus untuk Papua."
Kisah ini menjadi pengingat bahwa di balik seragam loreng, ada hati yang tulus mengabdi untuk masyarakat, membawakan secercah harapan di tengah kesulitan dan tantangan yang ada di pedalaman Papua.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono