Di Ujung Senyap Tapal Batas, Marinir Menyulam Damai di Tanah Papua

17 hours ago 1

YAHUKIMO - Di tengah hening dan dinginnya pegunungan Yahukimo, suara yang paling menggema bukanlah deru senjata, melainkan sapaan hangat dan tawa ringan antara prajurit Marinir dan warga Kampung Pilong. Pada Kamis, 8 Mei 2025, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile dari Yonif 1 Marinir Koops Habema kembali menegaskan bahwa di balik wajah tegas seorang prajurit, tersimpan hati yang lembut dan penuh kepedulian.

Melalui program Komunikasi Sosial (Komsos) yang berlangsung sederhana namun sarat makna, para prajurit turun langsung menyapa dan mendengar isi hati masyarakat. Duduk bersama tokoh adat, tokoh agama, dan warga Kampung Pilong, mereka membangun jembatan batin menyatu dalam obrolan yang meresap jauh lebih dalam daripada sekadar percakapan biasa.

Letkol Marinir Siswanto, Komandan Satgas Yonif 1 Marinir, menegaskan bahwa pendekatan hati ke hati inilah yang menjadi dasar dari perdamaian sejati di wilayah perbatasan.

“Kami datang bukan hanya menjaga perbatasan, tapi menyulam persaudaraan. Karena keamanan yang sesungguhnya lahir dari kepercayaan dan kebersamaan, ” ujarnya tulus.

Tak berhenti pada dialog, para Marinir juga ikut merasakan denyut kehidupan kampung. Mereka membantu aktivitas warga, memberi edukasi ringan, dan menanamkan nilai pentingnya persatuan dalam menjaga kedamaian. Kehadiran mereka menjadi lebih dari simbol pertahanan negara melainkan pelindung, sahabat, bahkan saudara.

Senyuman dan pelukan hangat dari warga Pilong membuktikan bahwa kehadiran TNI telah menjadi pelita yang menghangatkan. “Kami merasa tidak sendiri. TNI bukan hanya datang dan pergi, tapi menetap di hati kami, ” ungkap seorang tokoh adat dengan mata berkaca-kaca.

Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, memberikan apresiasi tinggi atas pendekatan humanis ini.

“Kehadiran prajurit TNI di Papua adalah wujud nyata negara hadir dan peduli. Program Komsos ini bukan sekadar strategi komunikasi, tapi fondasi membangun kepercayaan dan cinta tanah air di wilayah terjauh negeri, ” tegasnya.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa tetes keringat prajurit di tanah Papua bukan hanya menandai tugas negara, tetapi menyuburkan benih-benih perdamaian dan persaudaraan. Di tengah sunyi perbatasan, TNI hadir membawa harapan dan cinta untuk negeri.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |