Honai yang Berbisik, TNI yang Mendengar: Kisah Satgas TNI Menyembuhkan Lelah Papua

20 hours ago 2

PAPUA - Di tengah dinginnya udara pegunungan yang menghalau segenap rasa hangat, kehadiran Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti, di bawah komando Sertu Efrian, menjadi sinar harapan bagi warga Kampung Gigobak, Distrik Sinak. Kunjungan kali ini bukan sekadar kegiatan militer, tetapi sebuah momen penuh empati, di mana para prajurit TNI duduk bersama masyarakat di dalam Honai rumah adat yang menjadi saksi kebersamaan, serta mendengarkan langsung jeritan hati masyarakat. Kamis 8 Mei 2025.

Di balik kabut pagi yang membalut pegunungan, Honai Bapak Jemmy, seorang tokoh adat setempat, menjadi tempat dimana obrolan penuh harapan dan keinginan untuk perubahan berlangsung. Sertu Efrian dan timnya mendengarkan keluhan tentang keterbatasan akses kesehatan, pendidikan yang kurang memadai, serta kebutuhan pokok yang sulit dijangkau. Di sanalah, di ruang yang dipenuhi dengan asap kayu bakar, komunikasi sosial yang tulus terjalin antara TNI dan warga.

“Kami hadir bukan hanya sebagai prajurit, tetapi sebagai saudara. Apa yang Bapak dan Ibu sampaikan, akan kami usahakan solusinya, ” ujar Sertu Efrian, dengan nada rendah penuh pengertian.

Tidak berhenti hanya pada mendengarkan, TNI juga menunjukkan kepedulian nyata. Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap kondisi warga, Satgas menyerahkan bantuan sembako berupa beras, minyak goreng, dan gula—bantuan yang mungkin terlihat sederhana, namun sangat berarti bagi warga yang berada di wilayah yang sering kali terisolasi. Bapak Jemmy memeluk erat bantuan tersebut dengan mata berkaca-kaca, “Terima kasih TNI. Ini sangat berarti bagi kami, ” katanya, sebuah ungkapan terima kasih yang mengandung makna mendalam.

Lettu Inf Karel, Danpos Sinak Bandara, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen TNI untuk terus dekat dengan rakyat. “Kegiatan anjangsana seperti ini adalah bagian dari cara kami untuk mendengarkan dan memberi solusi nyata. Kami tidak hanya hadir sebagai penjaga wilayah, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Papua, ” tegasnya.

Ke depan, Satgas Yonif 700/WYC berencana untuk melanjutkan kegiatan ini tidak hanya di Kampung Gigobak, tetapi juga ke desa-desa lainnya di wilayah Sinak. “Selama masih ada warga yang membutuhkan, kami akan terus mengulurkan tangan, ” tambah Lettu Inf Karel.

Di tengah medan berat pegunungan yang penuh tantangan, keberadaan TNI menjadi pilar harapan. Kegiatan ini membuktikan bahwa TNI tidak hanya hadir di Papua untuk melaksanakan tugas, tetapi juga untuk membangun ikatan kuat dengan masyarakat sebuah ikatan yang mampu melampaui batas fisik dan menjadi jembatan yang menghubungkan harapan dengan kenyataan.

"Satu honai roboh, seribu honai akan dibangun." Semangat kebersamaan dan kehadiran tulus TNI di tengah masyarakat yang membutuhkan adalah bentuk nyata dari semangat tersebut.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |