TNI di Papua: Dari Garda Keamanan hingga Penjaga Harapan Rakyat

7 hours ago 1

PAPUA-Di balik panorama alam Papua yang memesona, tersimpan tantangan berat yang tak kasat mata. Namun di tengah gelombang ancaman separatis dan keterisolasian wilayah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri tegak sebagai simbol kehadiran negara — bukan hanya sebagai penjaga senjata, tetapi penjaga harapan. Rabu 16, April 2025.

Mengemban amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020, TNI tidak hanya hadir untuk menciptakan rasa aman, tapi juga menjadi penggerak pembangunan, penolong kemanusiaan, dan sahabat rakyat Papua. Tiga misi besar dijalankan: menjaga keamanan, mendukung penyediaan layanan dasar, dan membangun komunikasi sosial yang inklusif.

TNI Tak Hanya Menjaga, Tapi Hadir dengan Aksi Nyata

Keamanan adalah fondasi pembangunan. Tanpa rasa aman, tidak ada sekolah yang dibuka, tak ada jalan yang dibangun, dan tidak ada harapan yang tumbuh. TNI menyadari hal itu dan terus mengamankan wilayah Papua dari ancaman nyata — termasuk dari Kelompok Separatis Bersenjata (KSB), yang kerap merusak upaya pembangunan dengan kekerasan.

Salah satu tragedi memilukan terjadi pada 5 Agustus 2024, ketika kelompok separatis membunuh Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru yang tengah berkontribusi dalam pembangunan Papua. Namun di balik duka itu, hadir ketegasan dan kemanusiaan: TNI bertindak cepat tanpa diminta, mengevakuasi jenazah korban bersama tenaga medis, guru, dan balita yang terjebak dalam situasi bahaya.

Tindakan tersebut menjadi potret nyata wajah humanis TNI — bahwa di atas segala strategi militer, kemanusiaan tetap menjadi prioritas utama.

Prestasi Bersejarah: Pembebasan Pilot Susi Air

Tak hanya itu, dunia sempat terdiam saat Kapten Phillip Mark Mehrtens, pilot Susi Air, disandera oleh kelompok bersenjata. Namun berkat operasi tanpa kompromi yang dijalankan dengan presisi dan kepedulian, TNI berhasil membebaskannya dengan selamat pada 21 September 2024. Dunia pun mengakui profesionalisme dan dedikasi pasukan Indonesia dalam menjaga hak asasi dan keselamatan warga — tak peduli asal negaranya.

Membangun Papua dari Hati, Bukan Hanya dari Pos Komando

Panglima Komando Daerah Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa misi TNI bukan hanya soal keamanan, tetapi juga soal empati dan sinergi.

“Keamanan adalah fondasi kesejahteraan. Tapi TNI tak hanya bicara soal senjata. Kami membangun kepercayaan masyarakat Papua dengan aksi nyata — lewat pengobatan gratis, pendidikan, dan komunikasi sosial yang terbuka. Papua tak akan dibangun dengan peluru, tapi dengan kepercayaan dan kasih, ” tegasnya.

Kesimpulan: TNI Adalah Wajah Negara, Wajah Kemanusiaan

TNI di Papua bukanlah sekadar penjaga garis batas. Mereka adalah penjaga cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya - yaitu mewujudkan kesejahteraan untuk semua. Dalam gelapnya ancaman separatis dan terpencilnya wilayah, TNI hadir membawa terang: membebaskan, melindungi, membangun, dan memanusiakan.

Papua tak ditinggalkan. Papua dijaga. Oleh tangan-tangan anak bangsa yang mencintainya dalam senyap dan dalam kerja nyata.

Autentikasi: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |