TNI di Garda Terdepan: Dari Medan Tugas Menuju Misi Kemanusiaan dan Pembangunan Papua

3 days ago 4

PAPUA - Di balik kokohnya seragam dan ketegasan langkah para prajurit TNI, tersembunyi komitmen mulia yang tak selalu terlihat: menjadi pilar keamanan, jembatan kemanusiaan, dan motor penggerak pembangunan di Bumi Cenderawasih. Dengan mengemban amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020, TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai agen perubahan di tanah Papua. Rabu 7 Mei 2025.

TNI menjalankan tiga peran utama dalam mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan Papua:

1. Menjaga stabilitas keamanan di wilayah rawan konflik;

2. Mendukung pemerintah daerah dalam menyediakan layanan dasar;

3. Membangun komunikasi sosial yang inklusif, membaur dengan masyarakat tanpa sekat.

Keamanan: Fondasi Kesejahteraan

Keamanan adalah syarat utama pembangunan. Tanpa stabilitas, tak ada ruang bagi kemajuan. Di medan berat Papua, TNI terus menjadi tameng terhadap berbagai ancaman, salah satunya dari kelompok separatis bersenjata (KSB) yang terus mengganggu ketenangan masyarakat. Salah satu aksi biadab yang mengejutkan dunia adalah pembunuhan terhadap Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru yang sedang bertugas mendukung logistik pembangunan di Papua pada 5 Agustus 2024.

Tanpa menunggu instruksi siapa pun, TNI bergerak cepat dan mengevakuasi jenazah korban, tenaga kesehatan, guru, dan balita dari daerah berisiko tinggi sebuah tindakan tulus dari sisi kemanusiaan yang seringkali luput dari sorotan.

Prestasi yang Tak Tersorot: Bebaskan Sandera, Selamatkan Martabat

Keberhasilan TNI membebaskan Kapten Phillip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera sejak Februari 2023, menjadi bukti nyata dedikasi dan keberanian TNI. Operasi penyelamatan ini tidak hanya mencerminkan kemampuan militer yang unggul, tetapi juga komitmen tanpa batas untuk menjaga nyawa dan harga diri manusia baik warga Indonesia maupun warga negara asing.

Pembangunan Bersama Masyarakat, Bukan Sekadar Operasi Militer

Di balik pertempuran, TNI juga membangun: jembatan, sekolah, rumah sakit lapangan, dan harapan. Para prajurit hadir dalam kegiatan sosial, mengajar anak-anak, mengobati warga, hingga mengantar logistik ke pelosok yang tak dijangkau kendaraan. Inilah wajah lain TNI yang tidak menakutkan, tapi memanusiakan.

Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa keamanan bukan sekadar eliminasi ancaman, tetapi tentang menciptakan rasa aman yang tumbuh dari kepercayaan dan kedekatan dengan rakyat.

“Kami tidak hanya hadir untuk menindak, tapi juga untuk merangkul. Keamanan bukan hanya milik aparat, tapi lahir dari kebersamaan dan sinergi dengan masyarakat, ” ujar Pangkoops Habema. Rabu (7/5/2025).

Papua adalah Indonesia, dan TNI Hadir untuk Semua

TNI bukan datang sebagai penjajah. TNI hadir sebagai bagian dari bangsa yang sama, membawa misi pembangunan dan perdamaian. Dari titik terjauh Papua hingga daerah terpencil di pegunungan, TNI adalah wajah negara yang hadir tidak hanya dengan senjata, tapi dengan hati.

Autentikasi: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |