Keerom – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan memperkuat hubungan dengan masyarakat, Babinsa Koramil 1701-23/Skanto, Serka Armin, terlibat langsung dalam proses panen tomat di lahan milik Bapak Nurkasan di Kampung Wiantre, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Rabu (2/07/2025). Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen TNI dalam mendorong perekonomian lokal dan kesejahteraan petani.
Lahan seluas seperempat hektar milik Bapak Nurkasan yang ditanami tomat kini memasuki masa panen. Kehadiran Babinsa Koramil 1701-23/Skanto tidak hanya mempercepat proses panen, tetapi juga memberikan motivasi bagi petani setempat. Warga Kampung Wiantre menyambut positif partisipasi TNI ini, mengingat tenaga tambahan sangat dibutuhkan untuk memastikan hasil panen optimal.
Babinsa Serka Armin menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan peran Babinsa sebagai mitra masyarakat. **"Tugas kami tidak hanya di bidang keamanan, tetapi juga turut serta dalam pembangunan ekonomi, khususnya sektor pertanian. Dengan membantu petani, kami berharap ketahanan pangan di Keerom semakin kuat, " ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pendampingan seperti ini akan terus dilakukan, termasuk dalam hal pemasaran hasil pertanian, agar petani memperoleh nilai jual yang lebih baik.
Bapak Nurkasan, pemilik lahan, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan Babinsa. "Kami sangat terbantu dengan kehadiran Babinsa. Semoga kerja sama seperti ini bisa berlanjut dan menginspirasi petani lain untuk lebih semangat bertani, " tuturnya.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi generasi muda di Kab. Keerom untuk terjun ke sektor pertanian, mengingat potensi alam wilayah tersebut yang sangat subur.
Babinsa Koramil 1701-23/Skanto berkomitmen memperluas pendampingan kepada petani di wilayah binaannya, tidak hanya pada masa panen tetapi juga dalam hal pembibitan, pengolahan lahan, dan pemasaran. Langkah ini sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional.
Dengan sinergi antara TNI dan masyarakat, diharapkan kesejahteraan petani di Kab. Keerom terus meningkat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini ini. (Redaksi Papua)