PAPUA - Di tengah keheningan hutan dan lembah Papua yang megah, personel Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir hadir membawa bukan hanya senjata untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga senyum, sembako, dan secercah harapan bagi masyarakat perbatasan di Kampung Sukamu, Kabupaten Yahukimo. Kamis 3 Juli 2025.
Pada Kamis pagi yang cerah, patroli rutin yang dijalankan para prajurit Marinir berubah menjadi momen kemanusiaan. Di tangan mereka, bukan hanya peralatan militer, tetapi juga paket sembako berisi kebutuhan pokok yang dibagikan langsung kepada warga bentuk kepedulian tulus kepada masyarakat yang tinggal di wilayah paling terpencil Republik ini.
Apa yang dilakukan oleh prajurit Yonif 1 Marinir bukan sekadar prosedur keamanan. Lebih dari itu, mereka membangun jembatan empati dengan warga, mengukuhkan bahwa TNI adalah bagian dari kehidupan masyarakat melindungi, melayani, dan mengayomi.
“Setiap kegiatan teritorial kami harus dimulai dari pemahaman atas kondisi sosial masyarakat. Dari sanalah tumbuh kepekaan prajurit, dan dari situ pula terbangun kedekatan yang tulus, ” ujar Dansatgas Letkol Marinir Siswanto.
Warga menyambut hangat kehadiran prajurit. Wajah-wajah yang semula muram berubah sumringah saat menerima bantuan, tak sekadar karena nilainya, tetapi karena rasa dihargai dan diperhatikan. Keamanan kini terasa nyata, bukan hanya janji.
Melihat semangat pengabdian para prajuritnya, Panglima Koops TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyampaikan apresiasi dan harapan besar.
“Apa yang dilakukan oleh Satgas Yonif 1 Marinir di Sukamu adalah wujud nyata filosofi TNI: hadir bukan hanya untuk menjaga tapal batas, tapi juga untuk menghidupkan harapan rakyat. Bantuan sederhana, tapi maknanya dalam itulah bentuk cinta TNI kepada rakyat Papua, ” tegas Pangkoops Habema.
Di wilayah yang jauh dari hiruk-pikuk kota, kehadiran TNI menjadi simbol harapan. Sebab di ujung perbatasan, setiap senyum yang lahir dari aksi nyata adalah modal besar bagi kedamaian dan kemajuan Papua.
Authentication:
Dansatgas Media Koops TNI Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono