Peluk Hangat di Ujung Negeri: TNI Yonif 733/Masariku, Loreng yang Membawa Cinta di Perbatasan Papua

3 days ago 5

PAPUA - Di sudut paling timur Nusantara, di antara sunyi rimba dan hening pegunungan, hadir para prajurit TNI bukan dengan derap sepatu tempur, tetapi dengan senyum tulus dan hati yang terbuka. Pada Jumat (11/04/2025), Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Yonif 733/Masariku menebar kasih di wilayah penugasan mereka melalui aksi kemanusiaan yang menghangatkan nurani.

Bukan sekadar tugas, ini adalah pengabdian yang berjiwa.

Mereka membagikan makanan, pakaian layak pakai, serta waktu ya, waktu untuk mendengarkan cerita masyarakat, bercanda bersama anak-anak, dan menjadi sahabat di tanah yang jauh dari gemerlap kota. Di tengah kesederhanaan, tercipta kemewahan emosional yang tak ternilai.

Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius J. Matakena, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah pengejawantahan dari nilai luhur TNI. “Kami tidak hanya menjaga batas negara, tapi juga menjaga kehangatan dan harapan masyarakat di sekitarnya. Ini adalah pengabdian dari hati, ” ucapnya dengan mata yang berbinar.

Pakaian yang dibagikan bukan sekadar kain pelindung tubuh namun lambang cinta kasih dari para prajurit dan keluarganya. Setiap potongnya membawa pesan bahwa TNI hadir, peduli, dan menyatu dengan rakyat.

Salah satu warga, Bapak Imanuel (45), tak mampu menyembunyikan rasa harunya. “Terima kasih untuk perhatian dan waktu yang TNI berikan. Ini lebih dari sekadar bantuan. Ini pelukan yang menenangkan bagi kami, ” ucapnya lirih, sambil memeluk bingkisan yang ia terima.

Kegiatan seperti ini adalah jembatan hati antara negara dan rakyatnya. Di tengah terpencilnya wilayah perbatasan, Yonif 733/Masariku membangun benteng yang tak kasat mata: kepercayaan dan persatuan.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi luar biasa atas aksi tersebut. “Tugas utama memang menjaga wilayah, tapi membangun kedekatan dengan masyarakat adalah misi yang tak kalah penting. Apa yang dilakukan Yonif 733 adalah wajah sejati pengabdian: humanis, menyentuh, dan tulus dari hati, ” ujar jenderal berbintang dua ini dengan penuh kebanggaan.

Di Tanah Perbatasan, TNI Bukan Sekadar Penjaga Mereka Adalah Saudara.

Prajurit berseragam loreng itu membuktikan bahwa kekuatan bukan hanya soal senjata, tapi juga tentang kemampuan merangkul, menyapa, dan merawat sesama. Di tapal batas, mereka bukan hanya penjaga, tapi pelindung rasa, pengayom harapan, dan pembawa damai.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Lieutenant Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |