.png)
22 hours ago
3
PAPUA - Di tengah rimba sunyi dan dinginnya udara Pegunungan Nduga, secercah hangat menyala dari barak-barak prajurit. Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku hadir bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga sebagai sahabat rakyat. Pada Jumat (4/4), mereka menjalin kasih dan kepedulian melalui bakti sosial dan komunikasi sosial (komsos) di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Dansatgas Letkol Inf Julius Jongen Matakena ini menjadi momen penuh makna. Bukan sekadar bagi-bagi makanan atau pakaian, tetapi menanamkan rasa: bahwa negara hadir dan mendengar.
"Kami tidak datang hanya membawa logistik, tapi membawa hati. Kami ingin menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Papua, " ujar Letkol Julius.
Dalam kegiatan ini, warga menerima makanan hangat, minuman segar, dan pakaian layak pakai, yang disambut dengan senyum penuh haru. Tawa anak-anak dan pelukan para mama-mama menjadi bukti bahwa perhatian kecil bisa menyentuh begitu dalam.
Bapak Petrus, Kepala Pemuda Kampung Mumugu, mengungkapkan rasa terima kasihnya, "Kehadiran TNI seperti keluarga sendiri. Kami merasa aman, diperhatikan, dan tidak sendirian di sini."
Lebih dari sekadar bantuan, kegiatan ini juga menghadirkan dialog interaktif antara prajurit dan masyarakat. Mereka mendengarkan keluh kesah, berbagi cerita, dan membangun harapan bersama. Hadir pula dalam kegiatan ini, Lettu Inf Alief Fiano, Komandan Titik Kuat Batas Batu, yang turut memperkuat pesan solidaritas dan kebersamaan.
Letkol Julius menegaskan, kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan, karena pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi tentang hubungan hati antar sesama anak bangsa.
"Kami tidak hanya menjaga perbatasan negara, tapi juga menjaga perasaan dan harapan rakyat, " tegasnya.
Di Tanah Nduga yang sepi dan dingin, Satgas Masariku menyalakan obor harapan menerangi bukan hanya jalan, tapi juga hati rakyat.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono
