Menembus Pegunungan Yahukimo: Prajurit Marinir Satgas 1 Buka Hati, Rajut Damai Lewat Dialog di Kampung Pilong

5 hours ago 1

YAHUKIMO - Di balik sunyi dan keindahan alam Distrik Anggruk, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir hadir bukan dengan senjata terhunus, melainkan dengan senyum, telinga yang mendengar, dan hati yang terbuka. Pada Selasa, 6 Mei 2025, mereka menggelar kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) di Kampung Pilong, sebuah langkah sederhana namun bermakna untuk merangkul masyarakat dan merajut damai di tanah perbatasan.

Dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban, para prajurit berdialog langsung dengan tokoh adat, tokoh agama, serta warga, membahas persoalan sehari-hari dan mendengarkan harapan masyarakat. Tidak ada sekat antara seragam loreng dan pakaian adat yang ada hanyalah kemanusiaan dan keinginan untuk saling memahami.

Letkol Marinir Siswanto, Dansatgas Yonif 1 Marinir, menegaskan bahwa pendekatan komunikasi menjadi senjata utama mereka dalam membangun stabilitas sosial di perbatasan. “Kami ingin kehadiran TNI dirasakan tidak hanya sebagai penjaga tapal batas, tetapi juga sebagai mitra masyarakat. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa membangun kedamaian bersama, ” ungkapnya.

Tak hanya berbicara, prajurit juga turun langsung membantu kegiatan sosial ringan serta memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga persatuan dan ketertiban lingkungan. Sentuhan humanis inilah yang membuat masyarakat merasa diperhatikan dan dihargai.

Respon warga pun penuh antusiasme. Mereka menyambut baik kehadiran Satgas, mengapresiasi perhatian dan kepedulian para prajurit yang tak hanya menjaga keamanan, tapi juga mendekatkan diri pada kehidupan sehari-hari masyarakat.

Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, memberikan pujian atas pendekatan humanis ini. “Kegiatan seperti ini menunjukkan wajah sejati TNI bukan hanya penjaga kedaulatan, tetapi juga sahabat masyarakat. Inilah bentuk nyata bahwa TNI hadir untuk menguatkan kehidupan sosial masyarakat Papua, ” ujarnya.

Melalui dialog dan aksi nyata, TNI membuktikan bahwa damai bisa dirintis bukan dengan kekuatan, tapi dengan kedekatan. Dari Kampung Pilong, terbit pesan harapan: bahwa keamanan di perbatasan dimulai dari komunikasi yang tulus.

Authentication: Kopda M Fajar 

Read Entire Article
Masyarakat | | | |