Marinir Borong Hasil Tani: Harmoni Tumbuh di Perbatasan Papua

11 hours ago 1

YAHUKIMO - Di tengah sunyi pegunungan Papua yang megah dan bersahaja, terselip sebuah kisah tentang kehangatan dan kepedulian. Sabtu pagi (10/5/2025), suasana Kampung Kokamu di Kabupaten Yahukimo berubah menjadi pasar penuh warna saat personel Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir datang tak hanya membawa senjata, tetapi juga membawa harapan.

Dipimpin langsung oleh Danpos Bravo, kegiatan bertajuk “ROSITA” (Borong Hasil Tani) menjadi lebih dari sekadar transaksi ekonomi ini adalah jembatan hati yang menghubungkan prajurit dengan rakyat.

Bukan Sekadar Membeli, Tapi Menghargai Jerih Payah

Pemandangan para mama Papua yang menjajakan hasil bumi dari sayuran segar hingga umbi-umbian lokal disambut dengan antusias oleh para prajurit. Mereka tak hanya membeli, mereka memborong. Bukan karena murah, tetapi karena menghargai.

"Ini bukan soal harga, ini soal empati. Kami ingin mereka tahu bahwa kerja keras mereka dihargai, " ujar salah satu personel yang ikut dalam kegiatan itu.

Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ruang interaksi yang hangat. Dialog terbuka, senyum tulus, dan sapa hangat mewarnai setiap transaksi. Dalam sela-sela obrolan, Satgas juga menyampaikan pesan-pesan penting tentang keamanan lingkungan, hidup sehat, dan pentingnya menjaga toleransi di tengah keberagaman.

Kemanunggalan yang Hidup di Bumi Perbatasan

Dansatgas Yonif 1 Marinir, Letkol Marinir Siswanto, menegaskan bahwa ROSITA adalah bagian dari strategi teritorial TNI yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin hadir bukan sebagai pihak yang menjaga dari kejauhan, tetapi sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri. TNI harus bisa menjadi solusi, bukan sekadar penjaga, ” ujarnya.

TNI Bukan Hanya Menjaga, Tapi Juga Menghidupkan

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi atas inisiatif inspiratif ini. Menurutnya, kegiatan seperti ROSITA adalah wujud nyata dari pendekatan humanis TNI di Papua.

“Ketika prajurit turun langsung ke pasar, membeli hasil tani, dan berbicara dengan masyarakat, itu bukan hanya aksi sosial. Itu adalah pesan: bahwa TNI hadir untuk melindungi, melayani, dan menjadi bagian dari rakyat. Di sanalah akar keamanan dan pembangunan bermula, ” tegasnya.

Harapan Tumbuh Bersama di Tanah Papua

Di tanah yang dahulu lebih sering diwarnai ketegangan, kini tumbuh harapan baru. Dari setiap karung sayur yang diborong, dari setiap tawa yang pecah di antara loreng dan noken, terlihat bahwa Papua tidak hanya dijaga, tapi juga dirawat.

Dan di Kampung Kokamu, harmoni itu sedang mekar pelan, namun pasti.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |