Di Ujung Timur Negeri, Prajurit Masariku Hadirkan Hangatnya Harapan dari Balik Seragam Loreng

10 hours ago 2

PAPUA - Langit pagi di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, tampak tenang ketika sekelompok prajurit berseragam loreng melangkah menyusuri jalanan kampung. Bukan hanya patroli yang mereka lakukan, tetapi juga membawa secercah harapan dalam bentuk pakaian yang dibagikan dengan senyum tulus. Sabtu (10/5/2025), Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 733/Masariku kembali menunjukkan bahwa menjaga perbatasan tidak hanya soal menjaga kedaulatan, tetapi juga soal kepedulian kepada sesama.

Sebanyak 50 paket pakaian diserahkan kepada masyarakat dari berbagai kalangan anak-anak kecil yang bermain di tanah merah, para ibu yang kuat menghidupi keluarga, hingga para sesepuh yang menyimpan kearifan lokal. Di balik tiap paket yang dibagikan, tersimpan pesan sederhana namun kuat: Negara hadir di sini. Kami peduli.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendiri. Kami di sini bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tapi juga saudara, yang akan membantu dengan apa yang kami bisa, ” ujar salah satu prajurit yang turut dalam kegiatan tersebut.

Kemanusiaan dalam Setiap Langkah Patroli

Kegiatan ini merupakan bagian dari patroli teritorial yang dibalut dengan aksi sosial, sebagai bagian dari program berkelanjutan untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat Papua. Dalam medan yang menantang, aksi sederhana seperti ini menjadi jembatan untuk membangun kepercayaan dan menciptakan kedekatan.

Sentuhan Hangat di Tengah Dingin Pegunungan Papua

Di wilayah yang seringkali diidentikkan dengan keterbatasan, perhatian kecil dari negara melalui para prajurit Masariku membawa dampak besar. Bukan soal berapa banyak yang diberikan, tetapi tentang ketulusan dalam memberi. Tentang senyum yang muncul di wajah anak-anak saat memeluk pakaian barunya. Tentang pelukan hangat dari seorang ibu yang tak menyangka masih ada yang peduli.

Komitmen yang Tak Akan Redup

Satgas Yonif 733/Masariku berkomitmen untuk terus hadir tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai sahabat bagi masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, mereka menegaskan bahwa pembangunan kesejahteraan dan keamanan bisa berjalan beriringan dan semuanya berawal dari kepedulian.

“Kami akan terus melanjutkan kegiatan sosial seperti ini sebagai bagian dari upaya menciptakan stabilitas dan kesejahteraan di wilayah perbatasan. Karena Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia, dan rakyatnya berhak mendapat perhatian yang sama, ” ujar perwakilan dari Satgas.

Bukan Sekadar Tugas, Tapi Panggilan Hati

Di balik gagahnya seragam, para prajurit ini membawa misi kemanusiaan. Di tanah yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, mereka menjadi bukti bahwa negara tidak pernah absen dari rakyatnya.

Autentikasi:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Masyarakat | | | |