JEMBER - Dandim 0824/Jember Letkol Arm Indra Andriansyah, menjadi narasumber utama dalam Diskusi Paralel Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Jember yang digelar di salah satu Cafe, Jalan Tidar, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Diskusi yang bertema "Peran TNI dalam Monitoring dan Sinergitas dalam Proyek Ketahanan Pangan Nasional" ini dihadiri oleh 35 peserta dari berbagai fakultas Unmuh Jember dan menghadirkan sejumlah tokoh penting dari kalangan akademisi dan legislatif.
Dalam pemaparannya, Dandim 0824/Jember menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam sektor pertanian merupakan bagian dari strategi pertahanan negara berbasis rakyat semesta. “Ketahanan pangan adalah bagian tak terpisahkan dari sistem pertahanan nasional. TNI, melalui Babinsa, ikut mendampingi petani dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam penyerapan gabah, ” tegasnya.
Dandim juga menyoroti tantangan lapangan seperti ketergantungan petani terhadap pihak swasta dan keterbatasan fasilitas pengering gabah (dryer). Ia menyampaikan bahwa TNI telah aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memperkuat koperasi petani sebagai alternatif solusi yang lebih berdaya saing dan berkeadilan.
Menanggapi pertanyaan mahasiswa soal praktik tengkulak dan penimbunan hasil panen, Dandim menegaskan perlunya sidak berkala dan penguatan kelembagaan ekonomi lokal. “Saya sudah sampaikan kepada Bupati pentingnya menguatkan Koperasi Merah Putih yang berorientasi pada pemberdayaan petani, ” ujar Dandim 0824/Jember.
Diskusi ini juga menjadi ajang dialog terbuka antara mahasiswa dan pihak TNI. Seorang mahasiswi sempat mempertanyakan kenapa TNI ikut dalam sektor pertanian, dan Dandim menjawab lugas, “TNI berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Kami hadir di tengah masyarakat bukan hanya menjaga kedaulatan, tapi juga membantu memperkuat pondasi ketahanan nasional, termasuk ketahanan pangan.”Tegasnya. (Pendim0824)