SMKN 2 Marabahan Terpilih Jadi Sekolah New T-TEP General Repair 2025

6 hours ago 3

loading...

T-TEP Department Head TAM Iwan Abdurrahman, Kepala SMKN 2 Marabahan Kasianto, dan Wakil Kepala SMKN 2 Marabahan, Edward Eka Sanjaya berfoto usai penandatangan MoU Program Sekolah New T-TEP General Repair 2025. FOTO/IST

JAKARTA - SMK Negeri 2 Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan terpilih menjadi salah satu Sekolah New T-TEP General Repair 2025. Program ini bertujuan mempersiapkan siswa SMK lebih siap memasuki dunia industri otomotif melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pelatihan teknisi bengkel resmi, dengan bantuan peralatan dan kelengkapan praktik yang lebih modern.

Penandatanganan MoU Sekolah New T-TEP antara Toyota Astra Motor (TAM) dan sekolah penerima program dilaksanakan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025). Total ada 12 sekolah di seluruh Indonesia yang ditetapkan sebagai Sekolah New T-TEP General Repair 2025. Selain SMKN 2 Marabahan, adapula SMKN 4 Pontianak dan SMKN 10 Samarinda dari Area Kalimantan; SMKN 2 Pekanbaru, SMK Swasta Mandiri medan, SMKN 2 Palembang, SMK PGRI 2 Badung dari area Sumatera dan Bali; SMKN 5 Makassar dan SMKN 2 Kupang dari area Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur (NTT); SMKN 2 Tangerang dari area Jabodetabek; dan SMKN 1 Mojokerto dari Jawa Timur. Selain itu, ada juga SMKN 2 Manado sebagai Sekolah New Sub T-TEP 2025 dari area Sulawesi.

Wakil Kepala SMKN 2 Marabahan, Edward Eka Sanjaya mengaku sangat bersyukur karena sekolah menjadi salah satu Sekolah New T-TEP General Repair 2025.

"Terima kasih kepada Pak Hasbullah dan Pak Sulaiman dari PT Wira Megah Profitamas atas support-nya menjadikan kami satu-satunya Sekolah New T-TEP di Kalimantan Selatan," kata Edward Eka Sanjaya, Selasa (29/4/2025).

SMKN 2 Marabahan, kata Edward, akan berkomitmen mencapai tujuan dari program corporate social responsibility (CSR) TAM tersebut. "Kami berkomitmen mempelajari, membuat kurikulum dan menjalankannya sesuai standar team general repair dari TAM agar siswa kami terampil dan menjadi bank mekanik bagi Toyota," katanya.

Sementara itu, T-TEP Department Head TAM, Iwan Abdurrahman menambahkan, program ini merupakan bagian dari CSR TAM yang bertujuan memberikan kontribusi pada bangsa. Ia melihat lulusan SMK yang bekerja di bengkel, belum terlalu siap menghadapi dunia industri.

"Kami menginginkan gap antara lulusan SMK dan industri tidak terlalu jauh. Sehingga di sini kami membantu mendevelop beberapa sekolah terpilih," katanya.

Meski nantinya tidak semua lulusan SMK tidak terserap menjadi teknisi Toyota, tapi mereka lebih siap bekerja karena telah diajarkan bagaimana menjadi teknisi yang baik, baik secara technical skill maupun culture industry.

"Kami tidak melakukan ikatan kepada siswa-siswa yang tidak terserap, silakan bekerja sesuai dengan keinginannya mereka," kata Iwan.

(abd)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |