Publikasi APBN KiTa Molor, Sri Mulyani Malam-malam Lapor ke Prabowo di Istana

5 hours ago 1

loading...

Menkeu Sri Mulyani Indrawati melaporkan, kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto/Dok

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan, kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/3/2024). Sebelumnya Kementerian Keuangan terlambat memaparkan publikasi bulanan APBN.

"Ya melaporkan aja mengenai APBN dan lain-lain," kata Menkeu Sri Mulyani kepada awak media usai bertemu Presiden Prabowo.

Sementara itu, Sri Mulyani enggan berkomentar terkait rencana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang akan merilis laporan realisasi APBN bulan Januari 2025, Kamism 13 Maret 2025, besok.

"Iya nanti Januari-Februari nanti ya," ujar Sri Mulyani ketika ditanya awak media.

Berdasarkan undangan yang beredar, Menkeu Sri Mulyani akan mengumumkan APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) 2024 sekitar pukul 10.00 WIB di Gedung Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menunda publikasi bulanan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) periode Januari 2025.

Keterlambatan Laporan APBN

Keterlambatan publikasi laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTa untuk periode Januari dan Februari 2025 menimbulkan spekulasi di kalangan pelaku pasar dan ekonom.

"Jadi memang sejak tahun 2017 Kemenkeu selalu rutin melaporkan APBN KiTa, ini sesuatu yang diapresiasi oleh publik, oleh pengamat karena selalu on time dan kualitas datanya bagus," ujar Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin dalam Market Review IDX Channel, Rabu (12/3/2025).

Ia menambahkan, bahwa laporan ini sangat penting bagi pelaku pasar, ekonom, dan investor untuk memahami kondisi fiskal Indonesia.

"Ini sangat penting karena ini faktor utama di perekonomian Indonesia, peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan itu sangat terlihat dari kondisi fiskal kita sehingga situasi ini harus diketahui publik khususnya pengamat, kemudian investor dan para pelaku usaha," jelasnya.

(akr)

Read Entire Article
Masyarakat | | | |