Pos Pintu Jawa: Benteng Harapan dan Oase Kesehatan di Pelosok Papua

PAPUA - Di pelosok Papua yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, ketika akses kesehatan menjadi sebuah kemewahan, harapan hadir lewat tangan-tangan terlatih dan hati yang penuh kepedulian. Di Pos Pintu Jawa, prajurit Satgas Yonif 700/WYC bukan hanya bertugas menjaga perbatasan, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam merawat kehidupan. Kamis (27/3/2025), sentuhan kasih mereka kembali membawa secercah harapan bagi masyarakat Kampung Jigunggi, Distrik Mage'abume, Kabupaten Puncak, Papua.

Dengan langkah tertatih dan wajah menyiratkan kelelahan, Mama Resko berjalan jauh demi mencari pertolongan. Jarak yang membentang dan keterbatasan fasilitas kesehatan seakan menjadi tembok tinggi yang sulit ditembus. Namun, di Pos Pintu Jawa, batasan itu runtuh oleh kehangatan dan profesionalisme para prajurit.

"Selama ini kami merasa sendiri, " ujar Mama Resko dengan mata berkaca-kaca. "Tapi di sini, kami merasa aman, diperhatikan, dan tidak lagi merasa terabaikan."

Tenaga medis di pos menyambutnya dengan tangan terbuka, memberikan perawatan terbaik dengan penuh ketulusan. Danpos Letda Inf Risal, dengan kepedulian seorang saudara, mendampingi Mama Resko, memastikan setiap kebutuhannya terpenuhi.

"Kami ada di sini bukan hanya sebagai tentara, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat, " tegas Letda Risal. "Kami ingin menjadi jembatan harapan bagi saudara-saudara kami di sini."

Sementara itu, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa di balik keterbatasan, harapan tetap hidup. "Di Pos Pintu Jawa, kesehatan bukan lagi impian yang sulit digapai, tetapi hak yang nyata, " ujarnya. "Dan selama masih ada masyarakat yang membutuhkan, prajurit TNI akan selalu hadir untuk menyalakan cahaya harapan."

Di tengah keterbatasan dan tantangan, TNI tidak hanya menjadi penjaga kedaulatan, tetapi juga penjaga kehidupan.

Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono