loading...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) bertengkar dengan Presiden AS Donald Trump di hadapan media di Gedung Putih. Foto/Screengrab video CBS Evening News
WASHINGTON - Gedung Putih terkejut dengan perilaku Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky selama pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance di Oval Office pada Jumat waktu Washington.
Penilaian Gedung Putih diungkap NBC News, mengutip sumber yang tak disebutkan namanya.
Setelah beberapa minggu negosiasi dan pertimbangan, Zelensky diharapkan untuk menyelesaikan perjanjian yang memberikan hak AS atas mineral tanah langka Ukraina.
Namun, pertemuan pada Jumat lalu itu telah keluar dari rencana dan berubah menjadi pertengkaran sengit. Masa tinggal Presiden Ukraina di Gedung Putih dipersingkat, sementara kesepakatan tambang mineral tanah langka dibiarkan tanpa tanda tangan.
Dalam sebuah artikel pada hari Sabtu (1/3/2025), NBC News melaporkan bahwa tidak ada strategi yang telah ditentukan sebelumnya untuk konfrontasi langsung tersebut.
Namun, Vance merasa harus melawan sikap provokatif yang tidak perlu dari Zelensky. Sumber yang dikutip NBC News mengatakan: “Tidak seorang pun mengharapkan [Zelensky] masuk ke sana dan bertindak seperti bocah yang pemarah.”
Percakapan semakin memanas ketika Trump memberi tahu Zelensky bahwa dia harus merundingkan perdamaian dengan Rusia, yang ditanggapi oleh pemimpin Ukraina tersebut dengan bersikeras bahwa AS harus terus mendukung negaranya.
Trump kemudian menuduh tamunya itu tidak tahu berterima kasih, dengan alasan bahwa Kyiv tidak "memiliki kartu”, dan akan kalah dari Rusia jika bukan karena bantuan AS yang murah hati.
Vance segera bergabung dalam perdebatan sengit itu, juga menuduh Zelensky gagal menunjukkan rasa hormat yang cukup kepada AS.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya